PT MBS Ajak Para Tokoh Desa Bengkawe Bahas Permasalahan Kebun di Polsek Menjalin

Melihat kondisi perusahaan yang belum stabil dan banyaknya permasalahan yang dihadapi pihak perusahaan.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ALFONS PARDOSI
PT MBS mediasi permasalahan dengan para tokoh di Polsek Menjalin 

PT MBS Ajak Para Tokoh Desa Bengkawe Bahas Permasalahan Kebun di Polsek Menjalin

LANDAK - Kegiatan rapat koordinasi dan musyawarah yang dilakukan oleh pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Maiska Bumi Semesta (MBS) dengan para tokoh Desa Bengkawe dan pengurus koperasi parenean di Ruang Balai Kemitraan Polsek Menjalin, Rabu (16/10/2019).

Rapat  terkait pemecahan masalah yang timbul saat ini antara pihak perusahaan dan mitra dihadiri Camat Menjalin, Kapolsek Menjalin dan Babinsa Desa Bengkawe.

Rapat yang di mulai sejak awal pukul 10.00 wib berlangsung selama 8 jam yang selesai sekitar pukul 18.00 WIB.

Dimana perwakilan pihak masyarakat saling bergantian menyampaikan tuntutan warga Dusun Malino dan Dusun Bengkawe.

Baca: Tinjau Pembangunan Gedung Kesenian di Desa Sungai Ana, Berikut Penuturan Dandim 1205/Stg

Baca: VIDEO: Sayuti Sebut Pemkab Sudah Beri Solusi untuk Menangangi Banjir di Desa Teluk Kapuas

Terhadap pihak perusahaan, terkait dengan bagi hasil mitra yang selama ini tidak pernah terealisasi dan pembayaran tunggakan gaji karyawan perusahaan selama 2 bulan yang hingga saat ini belum dibayar. 

Kapolsek Menjalin Iptu Teguh Pambudi turut memberikan pendapat dan masukkan untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara pihak perusahaan PT MBS dan Warga Desa Bengkawe. 

"Kita dalam menyampaikan tuntutan harus mempertimbangkan dampak akibat negatif dan positif terlebih dahulu bagi masing-masing pihak, jangan hanya mempertahankan keinginan sehingga permasalahan yang kita bahas saat ini tidak ada titik penyelesaian yang terbaik dan disepakati," ujarnya.

Baca: Ayo Persiapkan Diri, 3.173 Formasi CPNS Dibuka untuk Kalbar

Lanjut Kapolsek, selalu pihak keamanan berharap setiap permasalahan yang ada di masyarakat dapat teratasi dan diselesaikan dengan maksimal atau mengambil jalan tengah dan memediasi suatu permasalahan.

"Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dan di untungkan," terang Iptu Teguh.

Perwakilan pihak perusahaan PT MBS yang di hadiri langsung Manager PT MBS M Nasir Panjaitan menyampaikan beberapa poin keputusan yang dilakukannya untuk menjawab tuntutan warga kepada pihak perusahaan.

Yakni yang mengancam akan melakukan pemanenan buah secara massal milik perusahaan, apabila pihak perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan warga tersebut sesuai waktu yang telah di sepakati. 

Rapat yang sempat memanas dikarenakan warga merasa tidak terima dengan hasil keputusan rapat tersebut, dan kemudian pihak perusahaan melakukan kembali negosiasi terkait batas waktu yang di tentukan oleh warga.

Melihat kondisi perusahaan yang belum stabil dan banyaknya permasalahan yang dihadapi pihak perusahaan. 

"Saya yang merupakan pejabat yang baru menjabat sebagai manager PT MBS meminta pertimbangan dan pengertian kepada masyarakat dimana kita semua mengetahui kondisi dan situasi pihak perushaan PT MBS," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved