Demo Driver Go Car
BREAKING NEWS - Tegang, Puluhan Driver Go Car Adu Mulut dengan Manajemen Gojek
Terjadi ketegangan saat mediasi yang ditengahi oleh Kapolsek Pontianak Kota Kompol Abdullah Syam
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rihard Nelson Silaban
BREAKING NEWS - Tegang, Puluhan Driver Go Car Adu Mulut dengan Manajemen Gojek
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan mitra Gojek yang terdiri dari driver Go Car, mendatangi kantor Gojek cabang Pontianak Jl Urai Bawadi, Kecamatan Pontianak Kota, Senin (14/1/19) siang.
Sebelumnya puluhan driver Go Car itu berkumpul di Asrama Haji, Jl Sutoyo sekira pukul 09.00 WIB.
Kemudian bergerak menuju kantor cabang Gojek Jl Urai Bawadi.
Puluhan mobil tersebut dikawal oleh Polsek Pontianak Selatan pukul 10.00.
Baca: BREAKING NEWS- Heboh! Warga Temukan Mayat di Depan Sekolah Immanuel Parit Baru
Baca: Pembangunan Puskesmas di Pulau Maya Dimulai Paling Lambat April-Mei 2019
Baca: Apa Kecamatan Paling Luas di Kubu Raya? Berikut Profilnya
Koordinator aksi Rama, mengatakan bahwa mereka akan menuntut kejelasan terkait sistem orderan.
Apakah prioritas, random atau terdekat.
"Kedua kita meminta adanya check point awal, dimana tidak lagi menjadi 10, 14, namun menjadi 6, 10, 14," ujarnya.
Driver Go Car, yang juga Ketua Serikat Buruh Indonesia Pontianak, Jasmin Pasaribu, menegaskan bahwa yang terpenting mereka tidak memusuhi manajemen Gojek.
"Kami hanya ingin hidup bersama dan sejahtera bersama," ujarnya.
Sesampainya di Kantor Gojek cabang Pontianak, sejumlah anggota Polsek Pontianak Kota sudah berada di lokasi bersiap mengawal aksi para driver.
Di Halaman kantor Gojek itu mereka berusaha melalukan mediasi dengan pihak Gojek perwakilan kantor cabang Pontianak.
Baca: Wali Kota Edi Kamtono Terkejut di Kota Pontianak Ada Mahasiswi di Pusaran Prostitusi Online
Baca: Kasus Prostitusi di Pontianak Seret Mahasiswi, Kapolda Kalbar Angkat Bicara
Baca: Mantan Mucikari Robby Abbas Bocorkan Artis Ternama Yang Terjun di Prostitusi Online Hingga Hamil
Saat tiba disana mereka disambut oleh Yendi yang merupakan perwakilan dari Kantor Gojek cabang Pontianak.
Sekitar 15 orang diajak masuk kedalam kantor Gojek lantai dua untuk berdiskusi.
Mereka mencari win-win solution antara driver Go Car dan pihak perwakilan kantor Gojek cabang Pontianak, Yendi.
Terjadi ketegangan saat mediasi yang ditengahi oleh Kapolsek Pontianak Kota Kompol Abdullah Syam, dengan perwakilan PT Gojek.
Ketegangan bermula karena ketika para driver itu mempertanyakan kenapa banyak dari mereka jarang mendapat orderan.
Baca: 14 Desa Rawan Karhutla Dapat Bantuan Kendaraan Roda 2 dan Pompa Punggung Manual
Baca: Miliki Camat Pertama di Tahun 1953, Berikut Profil Kecamatan Sungai Raya
Baca: Live Streaming Pidato Kebangsaan Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto Malam Ini Pukul 19.00 WIB
Baca: Sedot Dana 394 Milyar, Pembangunan IPDN di Mempawah Ditargetkan Rampung 2020
Sementara lainnya sejumlah driver mendapat orderan yang berlebihan namun tak ada jawaban konkret.
Rama mempertanyakan kenapa banyak dari driver Go Car hanya mendapat sedikit orderan per hari.
Bahkan ada yang tidak mendapat orderan sama sekali.
Meskipun sudah memutar Kota Pontianak berhari-hari.
Disamping itu lanjutnya, ada sebagian kecil dari driver mendapat puluhan orderan perhari.
Bahkan sampai berlebihan.
Baca: LIVE STREAMING RCTI Rising Star Indonesia Malam Ini, Saksikan Penampilan Mirriam Eka & Shes Bro
Baca: HASIL VOTING Rising Star Indonesia Live Audition: Ini Daftar Kontestan Melaju ke Babak Live Duel
Baca: Midji Harap 24 Pejabat Fungsional Dilantik Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan
"Hal seperti ini sudah terjadi hampir satu bulan, kita menyebutnya gagu, kenapa ketika adanya peraturan baru ini banyak driver yang gagu, yaitu tidak mendapat orderan," terangnya.
Yendi menjelaskan, saat ini sistem telah berubah menggunakan sistem rating driver.
Orderan akan diberikan kepada driver yang dinilai siap menerima orderan,
"Hal itu dilihat dari jumlah orderan yang di cancel pada driver tersebut," ucapnya.
Yendi kemudian meminta masukan dan data temuan di lapangan terkait keluhan para driver.
Namun para driver menolak dengan alasan data mereka sudah ada di server Gojek dan merasa tidak perlu lagi memberikannya.(*)