Viral Video Kekerasan di SMKN 4, Ternyata Sekolah Ini Punya Prestasi Provinsi hingga Internasional
Korban memegang mukanya. Aksi kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korbannya yang sesama pelajar di SMKN 4 ini bukanlah cerminan dari
Penulis: Rihard Nelson | Editor: Rihard Nelson
Pelaksanaan O2SN SMK Tingkat Provinsi Kalimantan Barat 2018 guna untuk menumbuh kembangkan iklim kompetensi yang sehat di lingkungan siswa SMK di tingkat provinsi.
Menjaring siswa unggul pada jenjang pendidikan SMK tingkat kabupaten atau kota dalam bidang olahraga untuk kompetensi tingkat dan menanamkan, menjelaskan, dan menyebarluaskan sikap dan prilaku yang mejunjung tinggi nilai-nilai luhur keolahragaan (olympism), yaitu saling menghormati, keunggulan, dan persahabatan.
Muhammad Arief, Siswa SMK Negeri 4 Pontianak kelas XII TEI (B) berhasil menyabet Juara 1 O2SN SMK Tingkat Provinsi 2018 Cabang Karate dan akan mewakili Kalimantan Barat ke Tingkat Nasional pada 16 hingga 22 September 2018 di Yogyakarta.

3. Siswa SMKN 4 Pontianak Peringkat 3 Internasional Water Rocket Competition Manila
Alfian siswa dari SMK Negeri 4 Pontianak berhasil meraih juara dalam kompetisi roket air Asia Pasifik.
Kompetisi tersebut diadakan dalam rangka Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) atau pertemuan lembaga antariksa Asia Pasifik ke-23 yang berlangsung di Los Banos, Filipina, Minggu, 13 November 2016.
Dalam kompetisi tersebut, Bayu Dwi Tjahyono dari SMPN 5 Kebumen meraih juara dua.
Sementara itu, Alfian Pebriansyah dari SMKN 4 Pontianak meraih juara tiga.
Kedua siswa sebelumnya juga menjuarai kompetisi roket air di tingkat regional dan nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Peragaan Iptek (PP Iptek).
Tahun ini, juara kompetisi roket air internasional tersebut diraih oleh peserta dari Malaysia, Lukman Alhakim.
Sementara itu, juara favorit diraih oleh peserta dari Vietnam, Van Nam Nguyen.

Pada tahun ini, kompetisi diikuti oleh 54 peserta dari 13 negara yaitu Bangladesh, Kamboja, China, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam.
Kompetisi roket air ini telah dilaksanakan setiap tahun sejak 2005 dan diikuti oleh siswa berusia 12 hingga 16 tahun.
Baca: Syahrini Dikabarkan Tunangan, Tetangga: Tadi Pagi Ada Acara, Ramai Banyak Mobil
Baca: Klarifikasi Fitnah PKI Sambil Tunjukkan Foto, Presiden Jokowi: Kok Ya Persis Wajah Saya, Ampun
Baca: Bagi-bagi Bonus MTQ, Gusti Ramlana Nilai Mempawah Punya Banyak Potensi
Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para siswa mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa.
Dalam kompetisi ini, peserta membuat roket dari botol minuman soda yang diisi dengan air.
Siswa kemudian mengatur tekanan dan sudut untuk meluncurkan roket tersebut.
LAPAN berharap keberhasilan ini akan menjadikan semangat bagi anak-anak Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa.