2019 Sistem Seleksi Pendaftaran Masuk Perguruan Tinggi Negeri Jauh Berbeda, Simak Langkahnya!
Tahun 2019 seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri sangat jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun depan terjadi perubahan sistem pendftara
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ya’ M Nurul Anshory
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Tahun 2019 seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri sangat jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun depan terjadi perubahan sistem pendftaran yakni semuanya berbasis komputer.
Warek Rektor 1 Bidang Akademik Untan, Aswandi menjelaskan penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 banyak perubahan, maka persiapan sosialisasi yang dilakukan juga bermacam-macam salah satunya melalui media massa.
“Perubahan yang paling mendasar adalah pada SNMPTN, tahun ini dikurangi kuotanya, yakni minimal 20% saja, yang banyak itu SBNMPTN yakni minimal 40%, ini dikarenakan para peneliti menilai mahasiswa yang lulus SBNMPTN lebih baik dari SNMPTN,” ungkap Aswandi kepada awak media.
Baca: Gagalnya Pembangunan Pasar Flamboyan Senilai Rp6 Miliar, Timbulkan Citra Buruk Bagi Pontianak
Baca: Kesejahteraan 1.664 Honorer di Kayong Utara Belum Terjamin
Baca: Caleg Berkarya Kubu Raya Terancam Dicoret, Begini Analisis Pengamat Politik Untan
“Tahun ini SBNMPTN harus menggunakan komputer, jadi ada test komputer untuk mendapat nilai nantinya, berbeda dengan dulu, sekarang para pendaftar sebelum tamat sekolah bisa mengikuti test komputer,” ujarnya.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunpontianak.co.id, Rabu (5/12/2018) dari pihak kampus Universitas Tanjungpura menjelaskan dimana perubahan tersebut terjadi pada jalur masuk, kuota, daya tampung PTN dan lain lain.
Koordinator Ujian Tertulis Berbasis Komputer Untan, Herry Sujaini menjelaskan pada Seleksi Nasional Masuk PTN minimum 20% dari kuota daya tampung setiap program studi di PTN, hal ini berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya (yang ditetapkan oleh PTN) dan semua biaya ditanggung oleh pemerintah.
“Seleksi Bersama Masuk PTN minimum 40% dari kuota yang ditampung setiap program studi PTN, hal ini berdasarkan hasil UTBK saja, atau hasil UTBK dan kriteria lain (yang ditetapkan bersama oleh PTN), untuk pelaksanaan test nya menggunakan komputer, dan biaya ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah,” ujar Herry.
Untuk seleksi mandiri, Herry menjelaskan maksimum 30% dari kuota daya tampung setiap rogram studi di PTN, dan dapat menggunakan hasil UTBK. Herry menekankan kalau angka 30% merupakan angka maksimal jumlah penerimaan, bukan minimal, berbeda dengan SB dan SN.
Berikut adalah rangkuman perbedaan sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun lalu dengan tahun 2019, berdasarkan rilis yang diterima Tribunpontianak.co.id.
Tahun 2018 kuota daya tampung SNMPTN minimum 30%, SBMPTN minimum 30% dan Seleksi Mandiri masuk PTN maksimum 30%. Sedangkan tahun 2019 SNMPTN minimum 20%, SBMPTN minimun 40%, Seleksi Mandiri maksimum 30%.
Selain jalur masuk juga ada perbedaan sistem pilihan jalur masuk, Kabag Kerjasama dan Humas Untan, Agus Mirza menjelaskan tahun lalu paling banyak tiga prodi yang dapat dipilih untuk Seleksi Nasional maupun Seleksi Bersama masuk PTN.
Sedangkan tahun 2019 setiap siswa diperbolehkan memilih paling banyak dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.
Koordinator Ujian Tertulis Berbasis Komputer Untan, Herry Sujaini menjelaskan perbedaan sistem test tahun 2018 dan 2019 yakni :
“Tahun 2018 metode UTBC (Ujian Tulis Berbasis Cetak), materinya meliputi TKPA, TKD Saintek dan TKD Soshum, jenisnya Saintek, Soshum, dan Campuran, dan pelaksanaanya hanya satu kali, contoh pada tahun 2018 hanya dilakukan pada hari Selasa, 8 Mei 2018” ucapnya.