Pro-Kontra DPRD Kalbar Pada Wacana Pembangunan 12 Lantai Gedung RSUD dr Soedarso Pontianak
Menurut dia, kesehatan menjadi tolak ukur perkembangan suatu daerah. Terlebih masalah kualitas kesehatan masih jadi problem di Kalbar.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
“Pemerintah Provinsi akan membuat semuanya,” katanya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu memberikan respon positif terhadap segala dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kemenkes RI kepada Pemprov Kalbar untuk pengembangan dan pembenahan RSUD dr Soedarso.
“Kita tinggal membangun, menjaga dan meningkatkan integritas untuk manajemen dan para medis yang melayani pasien. Akreditasi itu penting untuk mencapai satu perbaikan yang cepat atau integritas yang baik,” jelasnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu menimpali akan lakukan renovasi terhadap segi fisik bangunan RSUD dr Soedarso.
Menurut dia, langkah ini harus dilakukan lantaran masih banyak bangunan masuk kategori sudah tua.
“Kita akan bangun semua,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan efisiensi pelayanan para dokter, ia akan bangun dan meningkatkan gedung RSUD dr Soedarso menjadi sembilan bahkan dua belas lantai. Nantinya, konsep pelayanan akan diatur terpusat setiap lantai dengan kebijakan pengembangan bidang-bidang pelayanan.
“Daripada dokter harus berjalan dari satu lorong ke lorong lain yang banyak menghabiskan waktu dia. Lebih bagus sembilan atau dua belas lantai. Kita akan benahi semua sehingga dari sisi bangunannya harus nyaman. Kalau perlu rumah sakit tidak ada bau obat, terus punya kafe yang tidak kalah dengan kafe-kafe ternama, punya taman yang baik dan fasilitas representatif lainnya,” paparnya.
Disinggung terkait waktu realisasi program pembangunan RSUD dr Soedarso, Sutarmidji menimpali asalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalbar Tahun 2019 sudah disahkan maka ia langsung eksekusi.
“Asal APBD 2019 sudah disahkan, saya langsung tender. Saya maunya memang konsultan yang sudah pernah mengerjakan perencanaan rumah sakit. Jika ada penolakan dari beberapa dewan, saya yakin ndak lah nanti. Kalaupun ada yang nolak, nanti kan kita ekspos. Masyarakat kan bisa nilai nanti. Cuma hati-hati jak nanti ndak dipilh lagi same masyarakat baru tahu,” tegasnya.
Midji optimis program pengembangan RSUD dr Soedarso yang telah disusun dan direncanakannya bisa terwujud. Beberapa langkah untuk menunjang itu, terang dia, sudah dilakukannya ketika masih jabat Wali Kota Pontianak.
“Kawasan depan sudah kita bongkar. Depan itu nanti kite buat jalan. Jalan yang sekarang akan jadi halaman. Nanti, sisi kiri dan kanan parit akan kita turap beton tahun depan. Dari sisi tampilannya akan berubah drastis. Sudah saya siapkan. Sebelum saya mengakhiri tugas harus sudah selesai,” tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/mustaan_20181012_222352.jpg)