Panas Dingin Hubungan Sutarmidji dan M Zeet Assovie, dari Air PDAM hingga Ganti Sekda
Gubernur Kalbar H Sutarmidji memberhentikan M Zeet Assovie MTM sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar.
Sementara terkait mandi air parit awas ada tungau kata Sutamidji yang ditujukan ke M Zeet Hamdy Assovie, sekda juga berbalas statment tersebut.
"Kulitku mulus kalau dibandingkan dengan Sutarmidji. Jadi sudah bisa kita mandi air parit," ujarnya.
6. Kalau Lawan M Zeet, Saya Tidur Saja
Sutarmidji membuat pernyataan mengejutkan terkait kepemimpinan Kalbar periode berikutnya.
Seperti diketahui, Sutarmidji dan Sekda Provinsi Kalbar M Zeet termasuk dua kandidat yang dikabarkan bakal meramaikan bursa Pilgub Kalbar 2018.
Baca: DPR-RI Dukung Langkah Sutarmidji Mutasi Pejabat
Pernyataan Sutarmidji berangkat dari kisruh terhadap penilaian Tim LPPD Kalbar yang memberikan skor nol terhadap 44 item kepada Kota Pontianak, sehingga menempatkan Pontianak di posisi ke-11 dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar.
"Jangan hubung-hubungkan persoalan LPPD dengan Pilgub. Kalaupun bersaing di Pilgub, Pak M Zeet bukan saingan saya. Kalau lawan Pak M Zeet, saya tidok jak (tidur saja), bukan saingan saya. Bukan lawan saya," ujarnya kepada wartawan, Senin (23/5/2016).
Menurut Midji, jika ingin menjatuhkan seseorang dari kedudukan, bukan zamanya dengan hal-hal yang tidak wajar.
"Tak perlu jatuh-jatuhkan, dia sendiri sudah jatuh. Kite kerje, bukan kite tidok," celoteh Midji.
7. Mediasi Gubenur Kalbar
Hasil mediasi masalah pro kontra penilaian LPPD Kota Pontianak dari Tim Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri oleh Gubernur Kalbar, Cornelis mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Wali Kota Pontianak Sutarmidji.
Baca: Sutarmidji Kirim Surat Pada KPK Minta Pendampingan Penyusunan APBD
"Saya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada pak Gubernur telah memfasilitasi pertemuan antara Tim pusat , daerah dan pemda Kota Pontianak," ujar Sutarmidji kepada Tribunpontianak.co.id, Kamis (2/6/2016).
Menanggapi kalau Tim Pusat mengaku tidak mendapat data yang rinci.
Namun di Kota Pontianak jelas Sutarmidji, mempermasalahkan ada nilai 4,2 dan 4,08.
Sedangkan Tim itu sendiri menetapkan nilai tertinggi 4.
"Lalu Tim mengatakan tidak ada informasi tentang besaran PAD, tapi anehnya tim bisa mengatakan pertumbuhan PAD rendah. Serta Tim juga mengatakan angkat putus sekolah skornya sangat tinggi, tapi mereka katakan angka kelulusan dikurangi yang melanjutkan," ucapnya.
"Banyak lagi, setidaknya ada 40 item tidak valid. Tapi kita anggap selesai dan saya terima kasih pada pak gubernur Kalbar," ungkapnya.
8. Kembali Mesra di IAIN
Setelah sempat berseteru mengenai penilain Tim LPDD, M Zeet Hamdy Assovie dan Sutarmidji terlihat mesra di Seminar Nasional, Islam Nusantara untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI).
Baca: Sutarmidji Tekad Kalbar Jadi Provinsi Dengan Pelayanan Izin Tercepat di Indonesia
Seminar dilaksanakan di Gedung Syeikh Abdurani Mahmud, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Jl Letnan Jend Soeprapto, Benua Melayu Darat, Pontianak Sel, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (14/06/2016).
Kedua pemimpin tersebut terpantau mesra dengan saling berbincang dan bercengkrama di hadapan Wakil ketua MPR-RI, Oesman Sapta Odang dan ratusan audien yang hadir.
9. Non-aktifkan Sekda Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan akan menyerahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar M Zeet Hamdy Assovie kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 20 September 2018.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya agar pelaksanaan visi, misi dan program pemerintahannya bersama Ria Norsan berjalan lancar hingga lima tahun mendatang.
"Untuk kelancaran visi-misi saya. Mulai tanggal 20 September, saya akan kembalikan Pak Sekda ke Kementerian Dalam Negeri," ungkap Midji kepada wartawan usai menghadiri kegiatan di Hotel IBIS Pontianak, Selasa (18/9/2018).
Sehari sebelumnya, secara ekslusif Midji telah menyampaikan keputusannya ini kepada Tribun.
Menurut Midji, tak ada yang bisa membina pejabat Eselon I selain Kemendagri.
Baca: TERPOPULER - Dari Sutarmidji Bertemu Nursaka Hingga Reino Barack Bongkar Penyebab Putus
Menurut dia, mengembalikan atau menitipkan Sekda Kalbar ke Kemendagri adalah langkah tepat.
"Saya kembalikan atau titip ke Kemendagri. Terserah mau diapakan. Tapi yang jelas, saya tidak akan mengaktifkan beliau di pemerintahan," terangnya.
Midji mengatakan, langkah itu terpaksa diambil lantaran telah melalui berbagai pertimbangan.
Di antaranya, Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie pernah menyatakan dib erbagai kesempatan saat masa kampanye Pilgub 2018 lalu bahwa jika pasangan Sutarmidji-Ria Norsan menang, maka dia tidak bersedia menjadi Sekda.
"Kemudian di hadapan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Dodi Riyadmadji, Sekda juga menyampaikan hal itu, bahwa dia tidak bersedia," jelasnya.
Hal lain yang jadi pertimbangan adalah Sekda Kalbar tidak berada di tempat dan meminta cuti besar saat pelantikan dan serah terima jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar Terpilih 2018-2023.
Termasuk, saat kondisi genting dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2018 serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2019. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)