Pemkab Terus Benahi Pembangunan Kawasan Taman Kota Ketapang

Maka pihaknya segera berkoordinasi agar pembangunan Dispora itu dipindahkan saja ke Stadion Tantemak.

Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SUBANDI
Pekerja sedang melakukan pembangunan di pinggir Lapangan Sepakbola Tanjungpura Ketapang, Selasa (24/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Lapangan Sepakbola Tanjungpura yang juga satu dalam kawasan Taman Kota Ketapang saat ini sedang dilakukan pembangunan. 

Khususnya pembuatan jalan setapak, boardwalk dan pendestrian objek wisata Taman Kota Ketapang.

Aggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) anggran pendapatan dan belanja nasional (ABPN) Rp 665.525.000. Kasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ketapang, Thamrin mengatakan anggaran itu merupakan usulan pada 2016.

Sebab itu jika diluar beredar kabar bahwa dinasnya mengambil pekerjaan dinas lain. Khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga Ketapang bahwa itu tak benar.

Lantaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Ketapang baru ada setelah usulan tersebut.

(Baca: Wabub Aloysius : Proses Penandatanganan Nota Kesepakatan Amanat Undang-undang )

“Jadi pembangunan itu merupakan DAK usulan 2016 dan realisasinya baru 2017. Dahulu (2016-red) kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga merupakan satu dinas,” katanya kepada wartawan di Ketapang, Selasa (24/10/2017).

Ketika masih satu dinas itu lah pihaknya mengajukan pembangunan itu. Kemudian ada penataan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Ketapang.

Sehingga kebudayan dan pariwisata menjadi satu dinas.

Sedangkan pemuda dan olahraga misah menjadi dinas tersendiri.

(Baca: Partisipasi Rendah, Mochtar Ngabalin Imbau Wanita Tak Canggung Terjun Ke Politik )

“Kemudian keluarlah DAK untuk pembangunan itu tapi sumbernya dari Kementerian Pariwisata. Sehingga turunnya ke dinas kita bukan pemuda dan olahraga,” jelasnya.

Sebab itu ia menegaskan pada pembangunan itu yang ditata pihaknya bukan Lapangan Sepakbola Tanjungpuranya. Namun lebih pad taman yang kebetulan lokasinya satu kesatuan sama Lapangan Sepakbola Tanjungpura.

Menurutnya berjalan waktu ada pertimbangan untuk merehab tribun penontonnya. Lantaran bangunan tribun lama sudah sangat tua dan terlihat kumuh.

“Karena merupakan satu kesatuan juga maka kita rehab lah tempat itu,” ungkapnya.

Terhadap pembangunan yang sedang dilakukan ini pihaknya sudah berkoordinasi sama Pemkab Ketapang khususnya Sekda, Asisten II Setda. Lantaran Pemkab Ketapang memang menginginkan adanya percepatan pembangunan.

Maka proyek tersebut langsung dilaksanakan pihaknya.

“Apalagi sekarang Taman Kota Ketapang itu sudah menjadi tempat tujuan banyak orang. Jadi pembangunan tersebut merupakan lintas SKPD namanya,” ucapnya.  

“Desainnya juga sudah kita sampaikan kepada Asisten II serta ada izin dari dinas-dinas terkait lainnya. Ternyata Dispora ada merencanakan pembangunan lapangan tenis meja ukuran 8 x 20 di tempat pembangunan kita itu,” lanjutnya.

Sebab itu ketika Dispora mau membangun akhirnya ada benturan sama pihaknya. Lantaran pembangunan Dispora itu merupakan pokok pikiran.

Maka pihaknya segera berkoordinasi agar pembangunan Dispora itu dipindahkan saja ke Stadion Tantemak.

“Kita usulkan mereka agar pindah karena mau dibangun tepat depan jalan masuk. Kemudian mereka mau pindah sehingga sebenarnya sudah tak ada masalah. Pak Bupati juga informasinya setuju kalau bangunan Dispora itu yang dipindah,” jelasnya.

Terlebih proyeknya itu sudah dilakukan tender sehingga harus dilaksanakan.

“Kalau mau diadendumkan tentu sayang dana itu, mau dilarikan ke mana lagi. Pembangunannya juga bisa berkurang kalau diadedum,” tegasnya.

Sebab itu ia menegaskan pihaknya tak ada mengambil tupoksi dinas lain.

“Hanya kebutulan rejeki DAK untuk prcepatan pembgunan itu kita yang dapat. Maka kita lakukanlah supaya pembangunan bisa cepat dilaksanakan,” tuturnya.

Ia menegaskan nanti jika ada pembangunan lagi tentu akan disesuaikan.

Misalnya terkait lapangan sepakbolanya tentu menjadi bagian Dispora. Kemudian pada taman tentu bagian pertamanan yang melakukan pembangunan.

“Jadi kita tak ada punya kemauan menjadikan Lapangan Sepakbola Tanjungura itu jadi taman semuanya. Serta semua urusan di tempat itu harus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang menanganinya. Harusnya kita bersukur bisa saling membangun,” ujarnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved