Wabup Sujiwo Pastikan Bangun Jembatan Untuk Akses Jalan yang Tertutup di SDN 39 Sungai Kakap
Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memastikan rencana pembangunan tiga lokal ruang kelas baru (RKB) di SD Negeri 39 Sungai Kakap
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
Wabup Sujiwo Pastikan Bangun Jembatan Untuk Akses Jalan yang Tertutup di SDN 39 Sungai Kakap
PONTIANAK - Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memastikan rencana pembangunan tiga lokal ruang kelas baru (RKB) di SD Negeri 39 Sungai Kakap akan tetap dilaksanakan.
Hal itu disampaikannya menyikapi persoalan di mana terdapat jalan akses warga yang nantinya akan tertutup dengan dibangunnya RKB tersebut. Jalan akses tersebut berada di dalam areal sekolah.
“Saya datang bersama Kepala Dinas Pendidikan, unsur Dinas PUPR, Wakil Ketua DPRD, dan kepala desa untuk mencarikan solusi berkaitan dengan akan dibangunnya ruang kelas baru. Dengan dibangunnya RKB ini, maka akses warga yang sembilan kepala keluarga itu akan tertutup,” ujar Sujiwo, Kamis (9/5/2019).
Sujiwo menyatakan sekolah dengan berbagai programnya harus tetap berjalan. Dan saat yang sama kepentingan warga pun wajib diperhatikan. Dengan terbangunnya RKB nanti, maka akses warga akan tertutup.
Baca: AMAN Kapuas Hulu Dorong Pemda Akui Wilayah Adat
Baca: BP TWPAD Sosialisasi Rumah KPR Swakelola untuk Prajurit dan PNS
Baca: Jangan Sembarang Makan, Inilah Makanan Buka Puasa untuk Penderita Maag
Terkait hal itu, ia mengungkapkan pemerintah kabupaten akan menyiapkan akses untuk keluar-masuk warga.
“Nah, solusinya kita bangun jembatan kemudian nanti kita bangun lagi jalan semen ke sana. Akhirnya bisa keluarlah warga tembus ke jalan raya. Nah ketika ini terbangun, maka solusinya sudah ada,” katanya.
Sujiwo melanjutkan, nantinya wakil rakyat daerah pemilihan setempat dan kepala desa akan memberikan pemahaman kepada warga terkait solusi tersebut.
Di mana jalan keluar telah diambil pemerintah daerah demi kepentingan dunia pendidikan tanpa mengesampingkan kebutuhan warga.
“Bahwasanya tidak ada niatan pemerintah daerah untuk mengisolasi warga, tetapi ini karena memang untuk kepentingan dunia pendidikan yaitu akan dibangunnya ruang kelas baru yang secara otomatis akses warga akan tertutup. Secara tidak sengaja tertutup aksesnya,” tukasnya.