TOPIK
Pembunuhan Pengusaha Keripik Pisang
-
Menetapkan anak tetap ditahan, menetapkan barang bukti dan mengembalikan kepada ahli waris, serta membebankan anak membayar biaya perkara Rp. 5.000
-
AP berdalih pembunuhan yang dilakukannya lantaran sakit hati kepada korban yang tidak memenuhi janjinya
-
Komisioner KPPAD Kalbar menuturkan AP menceritakan kepadanya, kalau anak pelaku ini sudah mengenali korban sejak kelas II SMP
-
Menurut keterangan tetangga korban, Sudarso pelaku merupakan karyawan korban yang bekerja sebagai pengantar kripik.
-
Memang sebelum korban di temukan dalam keadaan yang mengenaskan, tetangga sempat melihat pelaku bersama korban.
-
Awalnya korban menjanjikan uang sebesar Rp 500 ribu untuk melakulan hubungan seksual sesama jenis (menyimpang).
-
pihak kepolisian memperoleh informasi dimana sebelum kejadian pembunuhan, korban sempat menerima tamu dan menginap
-
Dikarenakan masih di bawah 18 tahun, pemeriksaan pelaku saat ini turut di dampingi oleh KPAAD Provinsi Kalnbar.
-
Polisi berhasil meringkus AP yang diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto ini pada Selasa (29/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Salon
-
Namun Misda saat mendatangi rumah korban tertutup dari pagi sampai sore sehingga akhirnya menimbulkan kecurigaan.
-
Belum bisa disimpulkan penyebab kematian, perkiraan korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di visum.
-
Abang korban, Yani (35) mengungkapkan dirinya merasa kaget ketika mendapatkan kabar adiknya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
-
saat ini, mayat tersebut telah di bawa oleh pihak kepolisian ke rumah sakit dr. Rubini Mempawah untuk di lakukan Visum.
-
Menurut keterangan tetangga, Sudarso dirinya mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris
-
Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Djamaludin mengatakan dugaan sementara korban dianiaya dengan benda tumpul
-
Beredar informasi terjadi pembunuhan terhadap seorang warga yang di ketahui pengusaha keripik
-
Saat itu melihat korban sudah tak bernyawa di dalam kamar korban, sontak membuat Misda panik dan keluar memanggil warga yang lewat.