Berita Viral

Motif Ayah Bunuh Anak dan Penyesalan Maaf Pada Ibu Korban di Bengkulu 2025

Motif ayah bunuh anak di Bengkulu 2025 terungkap. Simak pengakuan pelaku, penyesalan mendalam, dan kronologi penangkapan dramatisnya.

YouTube Tribun Bengkulu
AYAH BUNUH ANAK - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Bengkulu, Senin 10 November 2025, memperlihatkan motif ayah bunuh anak di Bengkulu 2025 terungkap. Simak pengakuan pelaku, penyesalan mendalam, dan kronologi penangkapan dramatisnya. 

Pagi harinya, pencarian dilanjutkan dengan dukungan penuh dari warga sekitar. 

“Kasus ini sudah menjadi atensi langsung dari Kapolda dan Kapolres Bengkulu Tengah,” sambungnya.

Tegangnya Momen Penangkapan di Pondokan

Menurut keterangan Ipda Rodi Pasha, tim kepolisian membagi dua kelompok untuk melakukan penyisiran di kawasan semak belukar yang lebat. 

Mereka menemukan tanda-tanda keberadaan pelaku berupa bekas bakaran kayu dan sisa makanan di sekitar pondokan.

“Saat saya dekati, pelaku sedang duduk dengan golok di pinggang. Kami beri tembakan peringatan agar dia menyerahkan diri,” ujar Ipda Rodi.

Tanpa melakukan perlawanan, Sa akhirnya meletakkan senjata dan menyerahkan diri. 

Ia kemudian dibawa keluar dari area perkebunan melalui jalur belakang kantor BPN Desa Ujung Karang.

Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan dari Intelkam, Satreskrim, dan Satsamapta Polres Bengkulu Tengah dengan bantuan sejumlah warga setempat. 

Barang bukti berupa golok dan pakaian berlumur darah turut diamankan.

Motif dan Kondisi Kejiwaan Pelaku

Polisi kini mendalami latar belakang motif ayah bunuh anak di Bengkulu 2025.

Dugaan sementara mengarah pada motif emosional akibat tekanan rumah tangga dan 
hubungan yang tidak harmonis antara pelaku dan anak tirinya.

Konflik dalam rumah tangganya disebut sudah berlangsung lama, terutama karena masalah ekonomi dan perilaku korban yang dianggap tidak mau bekerja.

Kasus ini menjadi peringatan bagi banyak keluarga tentang pentingnya komunikasi dan kontrol emosi dalam menghadapi masalah rumah tangga. 

Kekerasan bukanlah solusi, dan penyesalan datang selalu terlambat.

Bahaya Emosi

Kasus motif ayah bunuh anak dan penyesalan maaf pada ibu korban di Bengkulu 2025 menjadi gambaran nyata bagaimana konflik keluarga bisa berujung tragis ketika emosi menguasai nalar. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved