Pekan Gawai Dayak di Tangerang, Wagub Sebut Bukti Konsistensi FDKJ Lestarikan Budaya di Perantauan

Dengan keberagaman 24 suku dan hampir seluruh suku di Indonesia yang hidup berdampingan di Kalbar, ia menyebut Dayak maupun Melayu

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
PGD DI JAKARTA - Wagub Krisantus saat menghadiri Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-3 yang digelar Forum Dayak Kalimantan Jakarta (FDKJ). Acara yang berlangsung di Hampton Square Serpong, Tangerang, Sabtu 8 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Lebih lanjut, dihadapan seluruh tamu yang hadir, Krisantus juga menepis stereotip negatif yang kerap dilekatkan kepada masyarakat Dayak. 
  • Dayak itu bukan seram, bukan terisolasi. Sesungguhnya masyarakat Dayak itu cerdas, ganteng-ganteng, cantik-cantik, dan sangat bersahabat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan  menegaskan bahwa budaya merupakan fondasi keberlangsungan sebuah suku, terlebih di tengah percepatan teknologi, informasi, dan komunikasi.

“Masyarakat yang tidak berbudaya adalah masyarakat yang akan punah ditelan zaman. Budaya adalah kekayaan yang harus dijaga,” ujarnya saat menghadiri Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-3 yang digelar Forum Dayak Kalimantan Jakarta (FDKJ). Acara yang berlangsung di Hampton Square Serpong, Tangerang, Sabtu 8 November 2025. 

Krisantus juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-3 yang digelar Forum Dayak Kalimantan Jakarta (FDKJ). 

Yang juga dihadiri berbagai tokoh dan masyarakat Dayak di perantauan, serta menjadi ruang penting untuk merawat identitas budaya di tengah modernitas.

“Saya menyampaikan rasa syukur dan ucapan selamat kepada FDKJ atas konsistensi menyelenggarakan PGD yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Saya berharap tahun-tahun berikutnya FDKJ terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan demi pelestarian budaya Dayak di Republik Indonesia,” ujarnya saat membuka acara secara resmi.

Lebih lanjut, dihadapan seluruh tamu yang hadir, Krisantus juga menepis stereotip negatif yang kerap dilekatkan kepada masyarakat Dayak. 

“Dayak itu bukan seram, bukan terisolasi. Sesungguhnya masyarakat Dayak itu cerdas, ganteng-ganteng, cantik-cantik, dan sangat bersahabat,” ungkapnya.

Wagub Krisantus menegaskan pentingnya menanggalkan pembeda antara masyarakat “asli” atau “pendatang” di Kalimantan Barat. 

Kisah Pasangan Suami Istri Dokter Gigi Muda Sukses Dirikan Klinik Borneo Dental Care di Singkawang

Dengan keberagaman 24 suku dan hampir seluruh suku di Indonesia yang hidup berdampingan di Kalbar, ia menyebut Dayak maupun Melayu senantiasa menyambut semua saudara dengan tangan terbuka.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Tangerang yang telah memberikan ruang bagi warga Dayak di Pulau Jawa untuk merayakan Gawai Dayak.

“Saya berharap ke depan terjalin kerja sama antarbudaya antara Kabupaten Tangerang dan Provinsi Kalimantan Barat, demi memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuhnya.

Paparkan Sejumlah Capaian

Dalam kesempatan yang sama, Ketua FDKJ Gregorio Victor Leo Oendoen memaparkan berbagai capaian organisasi hingga tahun 2025, terutama di sektor ekonomi, sosial, dan budaya. 

Koperasi Suniot Talino yang berdiri sejak 2022 menunjukkan perkembangan signifikan. Awalnya bergerak di simpan pinjam, kini berkembang menjadi koperasi konsumen dengan capaian Hampir 200 anggota dan Aset mencapai Rp750 juta, dengan 60 persen beredar untuk modal UMKM anggota, serta Pembiayaan pengadaan kendaraan, kebutuhan rumah tangga, dan modal usaha, Pengelolaan lahan hortikultura 9 hektare di Cimanggis, Depok, Galur Tengah, dan Jonggol, Komoditas: bawang merah, cabai, jagung, mentimun, dan buncis, Produk panen dipasok ke berbagai pihak, termasuk Bipang Ambawang.

FDKJ juga membina 40 pelaku UMKM di bidang kuliner, minuman tradisional, dan makanan khas Dayak, seperti Tuak dan wine, Keripik pare dan keripik pisang serta Tempoyak, cencalok, dan kuliner Dayak lainnya.

Di bidang sosial dan budaya, FDKJ aktif membina kelompok seni internal. Penampil musik dan tari pada PGD kali ini adalah murni anggota FDKJ, bukan musisi sewaan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved