Berita Viral

SADIS! Siswa SD Tewas Dipukul Guru dengan Batu 4 Kali 2025, Cek Faktanya

SADIS! Siswa SD tewas dipukul guru batu 4 kali karena tak ikut gladi upacara 2025 ungkap fakta, kronologi dan reaksi. Baca selengkapnya sekarang!

YouTube Kompas TV
SISWA DIPUKUL GURU - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV, Selasa 14 Oktober 2025, memperlihatkan kasus siswa SD tewas dipukul guru batu 4 kali karena tak ikut gladi upacara 2025 ungkap fakta, kronologi dan reaksi. Baca selengkapnya sekarang! 
Ringkasan Berita:Di halaman sekolah itulah YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali. 

 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siswa SD tewas dipukul guru dengan batu 4 kali karena tak ikut gladi upacara 2025.

Kasus ini mengungkap kekerasan luar biasa di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi zona aman anak-anak. 

Siswa berinisial RT (10) meninggal dunia setelah mengalami pemukulan berkali-kali oleh guru YN (51). 

Guru tersebut langsung ditangkap dan ditahan oleh polisi setempat. 

YN merupakan guru salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Santian, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kejadian ini memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi perlindungan anak.

Banyak pihak bertanya-tanya bagaimana bisa guru melakukan tindakan keji terhadap muridnya sendiri?

Siswa SD Kertek Tewas Dipukuli di Sekolah, Tragedi Mengerikan Bullying 2025

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Penganiayaan Siswa dalam Kasus Kekerasan Sekolah

Awal Pelanggaran Tak Ikut Gladi Upacara

Pada Jumat, 26 September 2025, sekitar pukul 12.00 Wita, guru berinisial YN (51) diduga mengumpulkan RT dan sembilan teman sekelasnya di halaman sekolah. 

Alasan pemanggilan siswa tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada hari Sabtu dan juga absen sekolah pada hari Minggu. 

Gladi upacara adalah simulasi upacara yang bertujuan memastikan tata urutan dan posisi berjalan tertib.

Aksi Pemukulan dengan Batu

Di halaman sekolah itulah YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali. 

Beberapa murid lainnya juga diduga menjadi korban pemukulan batu, meski efeknya tidak separah luka pada RT. 

Tindakan ini termasuk kekerasan fisik berat yang langsung menimbulkan cedera luar di kepala korban.

Gejala dan Penolakan Perawatan

1. Sabtu, 27 September 2025

RT tidak masuk sekolah karena demam tinggi. 

Kepada bibinya, korban mengaku bahwa kepalanya telah dipukul menggunakan batu oleh guru olahraga tersebut.

2. Senin, 29 September

Demam kembali, sakit kepala hebat, dan ditemukan memar serta bengkak. 

Bibinya menyarankan membawa ke Puskesmas, tetapi RT menolak.

3. Kamis, 2 Oktober

Kondisi memburuk. Suhu tubuh meningkat, korban dikabarkan berbicara sendiri seperti tidak waras.

4. Petang sekitar pukul 18.00 Wita

RT meninggal dunia di pangkuan kerabat. 

Jenazah dimakamkan pada Minggu, 5 Oktober 2025, di pemakaman umum Desa Poli, Kecamatan Santian.

7 Fakta Pelajar SMP Tewas dengan Tengkorak Remuk, Diduga Dipukul Teman Sekelas 2025

Laporan dan Penahanan Guru

Keluarga RT yang tidak terima atas kejadian tersebut melaporkan YN ke Polres Timor Tengah Selatan (TTS) pada Kamis, 9 Oktober 2025. 

Setelah pemeriksaan saksi dan bukti, polisi menetapkan YN sebagai tersangka dan langsung menahannya. 

Kapolres TTS AKBP Hendra Dorizen menyatakan bahwa tersangka sudah dalam proses hukum.

Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Menurut catatan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), dari Januari hingga September 2024 tercatat 36 kasus kekerasan di satuan pendidikan termasuk kekerasan fisik, seksual, psikis, dan kebijakan yang mengandung paksaan. 

Dari jumlah itu, 55,5 persen adalah kekerasan fisik. 

Pelaku tertinggi bukan hanya sesama siswa, melainkan guru (30,5 % ). 

Kasus kekerasan oleh guru yang berujung kematian sudah pernah terjadi di satuan pendidikan yang dikelola Kemendikbudristek tercatat 3 peserta didik meninggal akibat kekerasan fisik.

Kepercayaan Publik dan Trauma Psikologis

Kasus seperti ini menimbulkan keraguan publik terhadap keamanan sekolah sebagai institusi yang harus melindungi anak. 

Orang tua menjadi ketakutan, siswa bisa mengalami trauma, dan motivasi belajar bisa turun. Banyak orang berpikir, “Apakah aman menitipkan anak ke sekolah?”

Fakta-fakta Wanita Hamil Tewas saat Check In Bersama Pria Bukan Suami di Hotel 2025

Momentum Reformasi Perlindungan Anak di Sekolah

Kasus ini bukan sekadar tragedi di satu sekolah di Kabupaten TTS, NTT, ia adalah alarm nasional bahwa kekerasan fisik di sekolah masih nyata dan mungkin tersembunyi. 

“Siswa SD tewas dipukul guru batu 4 kali” menjadi tajuk kelam yang harus direspon secara sistemik. 

Kini, harapan terbesar tertuju pada keadilan bagi RT, agar tindakan tegas diambil terhadap guru pelaku, agar keluarga mendapatkan kepastian, dan agar generasi siswa berikutnya bisa menapaki sekolah tanpa rasa takut. 

Semoga kasus ini menjadi momentum reformasi perlindungan anak di sekolah di seluruh Indonesia.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Guru Beri Hukuman Keji ke Siswa SD yang Tak Ikut Upacara, Korban Sempat Bicara Sendiri Sebelum Tewas dan Nasib Guru Olahraga Hukum Keji Siswa Tak Ikut Upacara sampai Tewas, Keluarga Lapor Polisi

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved