Kasus ABH di Pontianak Tinggi, Putriana Ingatkan Peran Orang Tua

Putriana, Ketua Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Kalimantan Barat, menyoroti kasus anak berhadapan dengan hukum.

Penulis: Peggy Dania | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
PERLINDUNGAN ANAK - Putriana, Ketua Rumah Perempuan dan Anak Kalimantan Barat, menurutnya ada beberapa faktor pemicu yang membuat anak berhadapan dengan hukum, Rabu 19 November 2025.  
Ringkasan Berita:
  • Selain faktor internal anak, lingkungan keluarga juga memegang peran penting. 
  • Putriana menyoroti kesibukan orang tua yang membuat pengawasan terhadap anak menjadi kurang optimal.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Putriana, Ketua Rumah Perempuan dan Anak (RPA) Kalimantan Barat, menyoroti kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang marak terjadi di Kota Pontianak.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku anak hingga sampai berhadapan dengan hukum.

“Anak itu belum matang secara psikologis, sehingga mudah terpengaruh dan emosinya mudah terpancing. Selain itu, rasa ingin tahu mereka sangat tinggi, sehingga tanpa bimbingan anak-anak berani melakukan hal-hal berisiko, seperti tawuran, pencurian, bahkan menggunakan senjata tajam,” ujar Putriana, Rabu 19 November 2025 

Selain faktor internal anak, lingkungan keluarga juga memegang peran penting. 

Putriana menyoroti kesibukan orang tua yang membuat pengawasan terhadap anak menjadi kurang optimal.

“Oleh karena itu, saya berharap orang tua dapat meningkatkan perannya di rumah sebagai lingkungan utama pendidikan anak. Ibu dan ayah harus hadir secara lengkap, menjadi teladan dalam perilaku jujur, menaati aturan, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya pendekatan tanpa kekerasan dalam mendidik anak. 

Baca juga: KPAD Pontianak Gandeng Dunia Usaha dalam Refleksi Tiga Tahun Perlindungan Anak

“Jika anak melakukan kesalahan, orang tua tidak boleh menggunakan kekerasan. Gunakan pendekatan dan bimbingan. Kekerasan dalam rumah tangga, termasuk terhadap anak, tidak boleh dilakukan,” tegasnya.

Selain itu, orang tua juga perlu mengontrol penggunaan media sosial anak. 

Ia mengungkapan, di era digital saat ini anak-anak sangat mudah terpengaruh konten negatif dari media sosial. 

“Orang tua harus mengetahui mana konten yang perlu dibatasi dan mana yang diperbolehkan. Jangan sampai gadget menggantikan peran orang tua dalam membimbing anak,” tambahnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved