510 Personel Dikerahkan, Polda Kalbar Bidik 10 Pelanggaran Prioritas di Operasi Zebra Kapuas 2025

Ringkasan Berita:

• Operasi ini untuk menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
• Tindakan penegakan hukum dalam Operasi Zebra Kapuas 2025 mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan represif melalui sistem tilang elektronik.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) menggelar Apel Pasukan Operasi Zebra Kapuas 2025 di halaman Mapolda Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, pada Senin 17 November 2025. 

Operasi ini mengusung tema "Terwujudnya Kamsertibcarlantas yang Aman, Nyaman, dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Ops Lilin 2025."

Kabagops Ditlantas Polda Kalbar, AKBP Ricky Renerika Riyanto, mengatakan Operasi Zebra Kapuas 2025 berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025.

"Operasi ini untuk menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026," ujar AKBP Ricky pada Senin, 17 November 2025.

Ia menjelaskan terdapat 10 sasaran prioritas pelanggaran yang menjadi fokus penindakan, yakni penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, pelanggaran batas kecepatan, tidak memakai helm atau sabuk pengaman, pengemudi di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, pelanggaran overdimension dan overload (ODOL), balap liar, serta penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi pabrik.

• Kapolres Sambas Imbau Orang Tua Larang Anak-anak Kendarai Sepeda Motor

Tindakan penegakan hukum dalam Operasi Zebra Kapuas 2025 mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, dan represif melalui sistem tilang elektronik.

"Sebanyak 95 persen penindakan dilakukan dengan ETLE, dan tilang manual hanya lima persen itupun skala prioritas. Jadi kita akan melihat dari berbagai sudut apakah ini akan ditilang atau ditegur. Teguran tertulis akan kami catat dalam traffic attitude record untuk melihat riwayat pelanggaran pengemudi," jelasnya.

Ia juga menyampaikan masih terdapat black spot atau titik rawan kecelakaan yang belum terpantau CCTV, seperti Jalan Khatulistiwa di Pontianak Utara serta kawasan Sungai Purun Kecil di Kabupaten Mempawah. 

Kedua wilayah tersebut tercatat memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi sehingga akan ditingkatkan patroli dan pemasangan tanda peringatan.

"Di Jalan Khatulistiwa, Siantan Hilir itu jumlah laka-nya sampai enam dimana yang meninggal dunia ada tiga kemudian yang luka ada 12. Sementara di Sungai Purun Kecil itu jumlah laka-nya ada enam dimana meninggal dunia satu, luka berat delapan dan luka ringan empat," ucapnya. 

Selain itu, lokasi rawan banjir, puting beliung, dan longsor juga menjadi bagian dari perhatian selama operasi berlangsung. 

Polda Kalbar mencatat 22 titik rawan banjir, satu lokasi rawan puting beliung, dan tujuh titik rawan longsor berdasarkan pemetaan tahun sebelumnya.

"Ini yang rutin dari tahun 2024 kita sudah hitung sementara untuk tahun 2025 akan segera kita alokasikan baik itu penambahan atau pengurangannya," katanya. 

Dalam Operasi Zebra Kapuas 2025, sebanyak 510 personel diterjunkan, terdiri dari 390 personel jajaran Polres dan 120 personel dari Polda. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!