Pemprov Kalbar Dorong Pemerataan Rekrutmen Guru, Ajak Alumni UPGRI Pontianak Berperan Bangun Daerah

Suasana haru dan bangga menyelimuti Q Hall Qubu Resort, Kubu Raya, saat 586 mahasiswa Universitas PGRI Pontianak resmi diwisuda.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
WISUDA UPGRI - Foto Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, saat beri sambutan di wisuda UPGRI Pontianak, di Q Hall Qubu Resort, Kubu Raya, Kamis 6 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, yang hadir mewakili Gubernur Kalbar.
  • Ia menyampaikan pesan penuh makna, yakni menjadi lulusan bukanlah akhir, tapi awal untuk mengabdi dan membawa perubahan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana haru dan bangga menyelimuti Q Hall Qubu Resort, Kubu Raya, saat 586 mahasiswa Universitas PGRI Pontianak resmi diwisuda, Kamis 6 November 2025.

Dari jumlah itu, 556 merupakan lulusan Program Sarjana, sementara 30 lainnya lulusan Program Magister.

Namun, momen wisuda kali ini tidak sekadar seremoni.

Di hadapan para sarjana muda, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, yang hadir mewakili Gubernur Kalbar, menyampaikan pesan penuh makna, yakni menjadi lulusan bukanlah akhir, tapi awal untuk mengabdi dan membawa perubahan.

“Kalbar butuh kalian semua , guru yang sabar, pemimpin yang jujur, dan inovator yang peduli. Jangan takut gagal, karena gagal adalah proses menuju keberhasilan. Jangan hanya menjadi pintar, tapi jadilah bermanfaat. Jangan hanya mengejar sukses pribadi, tapi bangunlah sukses bersama,” tegas Faisal disambut tepuk tangan para wisudawan.

Ia menegaskan, tantangan dunia pendidikan saat ini bukan hanya mencetak lulusan berijazah, tetapi membentuk generasi tangguh, kreatif, dan berkarakter.

“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi tentang membangun karakter dan daya saing. Kita ingin lahir pemimpin perubahan dari kampus ini,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Faisal juga menyampaikan apresiasi kepada para dosen dan guru besar Universitas PGRI Pontianak atas dedikasi dalam membentuk generasi pelajar Kalbar. 

Ia menekankan pentingnya kurikulum adaptif, riset yang berdampak, dan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat pendidikan di daerah.

Baca juga: Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Ajak Rabithah Alawiyah Perkuat Kolaborasi

“Mari kita hidupkan kembali filosofi Ki Hajar Dewantara ‘Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani’, dalam setiap langkah pembangunan pendidikan Kalbar,” tuturnya.

Faisal juga menguraikan arah kebijakan pendidikan Kalbar, termasuk upaya pemerataan tenaga guru di daerah 3T, serta transparansi pengelolaan pendidikan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, ia menyinggung Program Sekolah Rakyat, bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang kini mulai dijalankan di Kalbar. Program ini bukan hanya membuka akses pendidikan, tapi juga mendorong keterampilan hidup dan pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Dari 500 Sekolah Rakyat yang akan dibangun di Indonesia, empat sudah disetujui di Kalbar. Targetnya, seluruh 14 kabupaten/kota memiliki Sekolah Rakyat agar masyarakat di semua jenjang bisa mengakses pendidikan,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Faisal mengajak para lulusan Universitas PGRI Pontianak untuk tidak melewatkan kesempatan berkontribusi dalam dunia pendidikan.

“Kami harap para wisudawan untuk ikut serta dalam rekrutmen guru Sekolah Rakyat yang telah dibuka pemerintah pusat. Jadilah bagian dari perubahan, untuk Kalbar,” ujarnya.

Rektor Universitas PGRI (UPGRI) Pontianak, Muhammad Firdaus, menyampaikan bahwa kampus akan terus berupaya mengembangkan diri melalui pembukaan program studi (prodi) baru guna menjawab kebutuhan dunia pendidikan dan pembangunan Kalimantan Barat.

“Ke depan, UPGRI Pontianak akan terus mengembangkan pembukaan prodi baru, mulai dari Hukum, Pariwisata Kewirausahaan, Pertanian, hingga Pendidikan Agama Islam (PAI). Mudah-mudahan dua prodi yang kita usulkan segera bisa terlaksana proses pembelajarannya di UPGRI Pontianak,” ujar Firdaus.

Saat ini, UPGRI Pontianak juga telah membuka sejumlah prodi baru yang sudah berjalan, di antaranya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru PAUD (PGPAUD), Sistem Informasi, Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Informatika.

Dalam kesempatan tersebut, Firdaus juga memaparkan perjalanan panjang kampus yang telah melahirkan puluhan ribu lulusan sejak berdiri dengan berbagai nama.

“Sejarah mencatat, sejak masa STKIP hingga menjadi UPGRI, kita telah melaksanakan lebih dari 53 kali wisuda. STKIP mewisuda 30 kali, IKIP PGRI sebanyak 21 kali, dan UPGRI Pontianak sendiri sudah 20 kali,” jelasnya.

Hingga saat ini, UPGRI Pontianak memiliki 230 dosen, dengan 185 di antaranya bergelar doktor dan 65 bergelar magister, serta total staf mencapai 360 orang.

Firdaus berharap seluruh alumni dapat menjadi sarjana visioner, berintegritas, dan mampu berkolaborasi, mengisi berbagai ruang publik serta berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

“Kita ingin lulusan UPGRI Pontianak mampu hadir di semua lini kehidupan. Bahkan, saya yakin akan lahir gubernur dari lulusan kampus ini. Jadikan diri kalian sarjana yang bermutu dan berkualitas, yang mampu memberi pencerahan bagi masyarakat,”pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved