Lewat Buku Panduan Gema Emas 2045, Disporapar Kalbar Gencar Edukasi Pemuda Hidup Sehat
Dalam buku tersebut terdapat panduan pola makan dan gaya hidup sehat yang mudah diterapkan untuk mencegah obesitas dan gangguan metabolik lainnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Berbagai program dan inovasi untuk menyiapkan pemuda Kalimantan Barat agar sehat dan berdaya saing menuju Generasi Emas (Gema) 2045 terus digencarkan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari.
Program tersebut dibahas secara eksklusif dalam Tribun Podcast Tribun Pontianak, Selasa (14/10/2024), bersama Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari, dr. Fitri, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik yang menjadi mitra kolaborasi Disporapar Kalbar dalam menyusun buku panduan kesehatan fisik dan mental bagi generasi muda.
Dalam pelaksanaannya, Disporapar Kalbar tidak hanya membuat buku panduan, tetapi juga mengembangkan berbagai bentuk edukasi kreatif, seperti film berjudul “Langkah Kedua”, jingle Gema Emas 2045, dan senam Segarasa.
dr Fitri menjelaskan bahwa penyusunan buku panduan Gema Emas 2045 Sehat Fisik dan Mental ini merupakan upaya edukatif untuk mendorong generasi muda mencegah penyakit degeneratif sejak dini.
“Kami tentu sangat mendukung gerakan Gema Emas 2045 ini. Karena semakin ke sini, angka penyakit degeneratif seperti obesitas terus meningkat. Harapannya, pencegahan bisa dimulai sejak usia remaja,” jelas dr. Fitri.
Ia menambahkan, dalam buku tersebut terdapat panduan pola makan dan gaya hidup sehat yang mudah diterapkan untuk mencegah obesitas dan gangguan metabolik lainnya.
Termasuk pula panduan skrining awal yang dapat dilakukan secara cepat untuk mendeteksi risiko penyakit sejak dini.
Baca juga: Gerakan Gema Emas 2045, Langkah Nyata Kalbar Siapkan Generasi Pemimpin Masa Depan
“Lewat skrining awal yang sederhana, kita bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif lebih lanjut. Ke depan, kami juga tengah menyiapkan aplikasi digital yang akan memudahkan siapa pun melakukan skrining berdasarkan gender dan usia. Aplikasi ini juga akan memberikan rekomendasi diet yang sesuai, terutama bagi remaja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr. Fitri menjelaskan bahwa obesitas tidak selalu terlihat dari bentuk tubuh, tetapi dari persentase lemak tubuh (body fat) yang tinggi. Berdasarkan data, 1 dari 8 pemuda Indonesia mengalami obesitas, dan hal ini dapat memicu berbagai penyakit jika tidak dicegah sejak dini.
“Lewat buku ini, kami ingin menekankan pentingnya pencegahan penyakit degeneratif akibat pola hidup yang salah. Pola makan yang tidak seimbang bisa memicu peningkatan insulin terus-menerus dan menyebabkan obesitas. Karena itu, edukasi dan skrining dini sangat penting agar semua orang bisa menjaga kesehatannya sejak muda,” tutupnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Gerakan Gema Emas 2045, Langkah Nyata Kalbar Siapkan Generasi Pemimpin Masa Depan |
![]() |
---|
Satresnarkoba Polres Mempawah Tangkap Dua Pria Diduga Edarkan Sabu di Anjungan |
![]() |
---|
Belum Genap Sepekan Bebas, AS alias AL Kembali Beraksi dan Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Yusnaldi Ingatkan Peran Keluarga Dalam Pencegahan Korupsi |
![]() |
---|
Oknum Polisi di Sambas Ditangkap Diduga Gunakan Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.