Zulkarnaen: Polemik Lampu di Kawasan Bandara Supadio Harusnya Bisa Diselesaikan dengan Sederhana

“Output dari kegiatan itu kan jelas, kawasan jadi terang. Masyarakat senang, Angkasa Pura juga senang, pemerintah daerah pun tentu senang.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
TANGGAPI POLEMIK - Pengamat Politik sekaligus Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Tanjungpura (Untan), Dr Zulkarnaen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan video yang menunjukkan kemarahan Bupati Kubu Raya, Sujiwo, terkait persoalan pemasangan lampu hias di kawasan sekitar Bandara Internasional Supadio Pontianak.

Sujiwo menegaskan, insiden tersebut bermula dari keluhan masyarakat yang mengaku cemas akibat minimnya penerangan di area sekitar bandara. Menindaklanjuti hal itu, Pemkab Kubu Raya berinisiatif memasang lampu penerangan sekaligus lampu hias berwarna-warni di batang pohon di sepanjang jalan kawasan tersebut.

Namun, saat proses pemasangan berlangsung, jajarannya mendapat teguran dari salah seorang oknum yang diduga merupakan bagian dari pihak Angkasa Pura Indonesia Cabang Bandara Supadio Pontianak.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Tanjungpura, Zulkarnaen, menilai bahwa persoalan tersebut sebenarnya tidak perlu menjadi polemik berkepanjangan karena kedua pihak memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan penerangan bagi masyarakat.

Duduk Perkara Perseteruan Pemkab Kubu Raya dengan PT Angkasa Pura Cabang Bandara Supadio Pontianak

“Output dari kegiatan itu kan jelas, kawasan jadi terang. Masyarakat senang, Angkasa Pura juga senang, pemerintah daerah pun tentu senang. Artinya tujuannya sama, ingin kawasan itu terang,” ujar Zulkarnaen di Pontianak.

Ia menjelaskan, perbedaan pandangan yang muncul kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan fungsi dan standar operasional masing-masing pihak. Menurutnya, Angkasa Pura sebagai badan usaha yang juga mengemban tugas menjaga keamanan bandara, memiliki prosedur keamanan yang ketat.

“Kalau menyangkut hal-hal yang terkait keamanan atau security, tentu SOP-nya berbeda. Mereka bisa saja harus bersikap lebih kaku untuk alasan itu,” jelasnya.

Meski demikian, Zulkarnaen menilai bahwa dalam konteks pelayanan publik, semua pihak seharusnya mengedepankan komunikasi dan koordinasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.

“Kepala daerah itu kan menyerap dan menerjemahkan aspirasi masyarakat. Kalau masyarakat ingin jalan terang, ya wajar pemerintah daerah merespons cepat. Tapi tentu semua juga bisa dikomunikasikan dengan baik,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya sikap terbuka dan fleksibel dari semua pihak agar fokus utama tetap pada kepentingan publik.

“Pemerintah daerah sudah menunjukkan langkah responsif, sementara Angkasa Pura juga sebaiknya tidak terlalu kaku. Intinya, kedua pihak perlu duduk bersama dan melihat bahwa tujuannya sama , demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” pungkas Zulkarnaen. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved