Perjalanan Hidup Emon, Dari Jualan Kue Keliling Hingga Menjadi Pengusaha Optik
Ayahnya meninggal saat sang ibu sedang mengandung tujuh bulan. Sejak saat itu ia semakin berusaha agar bisa menyelesaikan sekolah.
Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Ringkasan Berita:
- Apapun yang halal saya kerjakan dan salah satunya saya pernah kerja di salah satu optik nasional di Indonesia. Saya banyak belajar banyak hal disitu sehingga oh kayaknya dari pengalaman berapa tempat saya bekerja kayaknya saya cocok di bidang ini. Di bidang optik atau kesehatan mata.
- Emon bahkan kuliah sebagai refractionist optician yang membantu mimpinya untuk memiliki optik sendiri.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejak kecil Primansyah atau yang akrab disapa Prima maupun Emon sudah terbiasa hidup mandiri.
Di usia empat tahun, ketika anak-anak lain masih sibuk bermain ia sudah berjalan kaki dari rumah ke rumah menjajakan kue buatan ibunya.
“Saya lahir dan tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana. Dapat dikatakan menengah kebawah pada saat saya lahir. Tapi saya tumbuh menjadi personal atau manusia yang mandiri dari kecil. Jadi dari kecil itu sebenarnya kita punya usaha orang tua buat kue. Jadi saya yang jualin kue keliling. Umur 4 tahun sampai SMA itu saya jadi jual kue keliling,”kenangnya, Sabtu 15 November 2025.
Ayahnya meninggal saat sang ibu sedang mengandung tujuh bulan. Sejak saat itu ia semakin berusaha agar bisa menyelesaikan sekolah.
“Ketika saya pengen sekolah dari SD, SMP, SMA saya harus cari uang. Caranya jualan kue. Kalau saya tidak mau jualan kue saya tidak bisa sekolah,” kisahnya.
• Umi Marzuqoh, Ketua Fatayat NU Kalbar yang Telah Berorganisasi Sejak Remaja
Setelah lulus SMA, ia bekerja di berbagai tempat seperti event organizer, perusahaan sawit, bahkan bank.
Sampai akhirnya ia menjejakkan kaki di Jakarta dan bekerja di sebuah optik nasional.
“Apapun yang halal saya kerjakan dan salah satunya saya pernah kerja di salah satu optik nasional di Indonesia. Saya banyak belajar banyak hal disitu sehingga oh kayaknya dari pengalaman berapa tempat saya bekerja kayaknya saya cocok di bidang ini. Di bidang optik atau kesehatan mata,” ucapnya.
Emon bahkan kuliah sebagai refractionist optician yang membantu mimpinya untuk memiliki optik sendiri.
Namun, semuanya pasti ada tantangan yang dihadapi salah satunya adalah saat kuliah di Jakarta ia hampir putus kuliah karena tak mampu bayar uang semester.
“Sampat kepikiran untuk berhenti. Untungnya saya tumbuh atau berada di circle yang baik yang saling support satu sama lain. Itulah fungsinya,” jelasnya.
Sekitar 18–19 tahun lalu, ia akhirnya membuka optik pertamanya yang bernama Optik Pontianak.
“Kenapa Optik Pontianak? karena saya besar dan tumbuh di Pontianak. Optik Pontianak berkembang dan tumbuh seperti sekarang saya karena doa banyak orang terutama ibu saya. Ketika maried ada istri, ketika punya anak ada anak. Jadi banyak orang yang mendoakan termasuk tim atau crew saya yang mungkin ada keluarga juga ada anak juga jadi doanya itu lebih banyak,” ceritanya lirih.
Cobaan tidak berhenti datang. Pandemi sempat membuat omzet menurun drastis. Orang lebih memilih membeli sembako, masker dan lain-lain daripada kacamata.
Tapi di tengah tekanan itu, ia mengambil satu keputusan yaitu tidak mem-PHK satu pun karyawan.
optik pontianak
Prima Emon
Pontianak
Berita Terbaru Tribun Pontianak
Kalbar
Kalimantan Barat
Sabtu 15 November 2025
| Polres Sanggau Gelar GPM di Stompak, Sat Binmas Pastikan Beras Murah Tersalurkan Tepat Sasaran |
|
|---|
| BERAPA BESARAN Upah atau Gaji Minimum Kota Pontianak Tahun 2026 Jika Naik 10 Persen |
|
|---|
| Diskumdag Pontianak Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan, Pendampingan, & Fasilitas Rumah Kemasan |
|
|---|
| Geliat Kedai Kopi Baru Semarakkan Pontianak, Diskumdag Sebut Pelayanan Jadi Pembeda Utama |
|
|---|
| IPTU Edi Tulus Beberkan Tantangan Ungkap Penipuan Digital di Forum Diskusi Publik AWAK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Primansyah2343ew.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.