Umi Marzuqoh, Ketua Fatayat NU Kalbar yang Telah Berorganisasi Sejak Remaja

Setahun kemudian, Umi diterima sebagai CPNS di Kanwil Kemenag Kalbar. Rutinitas kerja membuatnya merasa membutuhkan ruang perkembangan diri. 

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
PROFIL - Ketua Fatayat NU Kalbar, Umi Marzuqoh. Ia menapaki perjalanan panjang dalam dunia organisasi sejak masih duduk di bangku sekolah. 

Selain itu, Umi turut memperkuat sinergi dengan BKKBN, Bawaslu, Dinas Kesehatan, KPAI, hingga Kementerian Agama. 

Fatayat NU juga aktif dalam kegiatan sosial, dakwah, peningkatan kapasitas kader, serta berbagai program pemberdayaan perempuan.

Memasuki periode keduanya, 2023–2028, ia kembali menegaskan komitmennya pada kaderisasi dan penguatan kapasitas kader. 

PW Fatayat NU Kalbar telah melaksanakan LKL sebagai lanjutan LKD untuk menyiapkan fasilitator di daerah.

Bersama KPU dan Bawaslu, Fatayat NU memberikan pendidikan politik bagi perempuan. Bersama Kemenag, mereka menjalankan program Penguatan Moderasi Beragama. 

Dinas Kesehatan turut bersinergi dalam kegiatan sosialisasi cegah dini kanker serviks dan tes HPV-DNA, sementara BI dan OJK bekerja sama dalam pemberdayaan perempuan menuju kemandirian finansial.

Fatayat NU juga terlibat dalam sosialisasi pencegahan kawin anak bersama KPAD dan pondok pesantren. 

Selain itu, kader mendapatkan pelatihan public speaking, jurnalistik, dan pengelolaan media sosial.

Umi  juga memaparkan sejumlah tantangan dalam memimpin organisasi perempuan, mulai dari stereotip dan diskriminasi, rendahnya partisipasi anggota, keterbatasan sumber daya, kesulitan menemukan pemimpin efektif, hingga peran ganda perempuan yang membuat manajemen waktu semakin berat. 

Tantangan lain adalah komunikasi antar-cabang, keterlibatan masyarakat, akses informasi, hingga menghadapi konflik internal.

“Namun, dengan kesadaran, komitmen, dan kerja sama yang kuat, pemimpin organisasi perempuan dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai tujuannya,” ungkapnya.

Ia menyebutkan berbagai langkah agar perempuan berani berkiprah, mulai dari membangun kepercayaan diri, mendapatkan dukungan keluarga dan lingkungan, meningkatkan keterampilan, membangun jaringan, mengatasi rasa takut, hingga terus menempuh pendidikan dan pelatihan.

“Dengan melakukan hal-hal tersebut, perempuan dapat berani berkiprah dan mencapai tujuannya,” pungkasnya.


Biofile:
Nama: Umi Marzuqoh
Tempat Lahir: Banyumas
Tanggal Lahir: 13 November 1980
Riwayat Pendidikan: 
1. MI Ma'arif Sokaraja Tengah
2. SLTP N 2 Sokaraja
3. SMU N 2 Purwokerto
4. S1 Ekonomi Pembangunan Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
5. S2 Ilmu Ekonomi Univ. Tanjungpura Pontianak
Warna Kesukaan : Merah dan Hijau
Hobby : Berorganisasi, Suka berteman

Kegiatan saat ini:
1. Ketua PW. Fatayat NU Kalimantan Barat
2. Ketua 3 BKOW Kalimantan Barat
3. Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Kalimantan Barat
4. Ketua IKA PMII Kalimantan Barat. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved