Umi Marzuqoh, Ketua Fatayat NU Kalbar yang Telah Berorganisasi Sejak Remaja
Setahun kemudian, Umi diterima sebagai CPNS di Kanwil Kemenag Kalbar. Rutinitas kerja membuatnya merasa membutuhkan ruang perkembangan diri.
Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Ringkasan Berita:
- Memasuki bangku kuliah, ia dipercaya menjadi Sekretaris PC IPPNU Kabupaten Banyumas dan kemudian menjadi bagian dari PW IPPNU Jawa Tengah.
- Pada 2008, setelah menikah dan pindah ke Pontianak mengikuti suami, ia memulai jaringan baru dari awal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Umi Marzuqoh, Ketua PW Fatayat NU Kalimantan Barat, telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia organisasi sejak masih duduk di bangku sekolah.
Semangatnya berorganisasi dimulai saat ia aktif di Pimpinan Ranting IPPNU Kauman Sokaraja ketika SLTP.
“Perjalanan organisasi dimulai sejak saya duduk di bangku SLTP, saya sudah aktif di Pimpinan Ranting IPPNU Kauman-Sokaraja,” ujarnya, Sabtu 15 November 2025.
Saat SLTA, ia kembali melanjutkan kiprahnya.
“Ketika di bangku SLTA, saya aktif di Rohis SMU N 2 Purwokerto dan menjadi Ketua IPPNU Komisariat Hasyim Asy’ari,” tuturnya.
Memasuki bangku kuliah, ia dipercaya menjadi Sekretaris PC IPPNU Kabupaten Banyumas dan kemudian menjadi bagian dari PW IPPNU Jawa Tengah.
Hingga pada Kongres IPPNU tahun 2006, ia direkomendasikan menjadi Bendahara Umum PP IPPNU periode 2006–2009.
“Semangat berorganisasi yang tumbuh merupakan bagian dari pencarian jati diri yang kemudian menjadi sebuah kebutuhan aktualisasi diri. Karena dengan berorganisasi saya menemukan kepercayaan diri dan bisa meningkatkan kapasitas diri,” ungkapnya.
Pada 2008, setelah menikah dan pindah ke Pontianak mengikuti suami, ia memulai jaringan baru dari awal.
“Saya harus menyesuaikan dengan lingkungan baru dan memulai membangun jaringan dari nol,” katanya.
Setahun kemudian, Umi diterima sebagai CPNS di Kanwil Kemenag Kalbar. Rutinitas kerja membuatnya merasa membutuhkan ruang perkembangan diri.
• Kejurprov Open Karate 2025 Dimulai, 1.213 Nomor Tanding Meriahkan GOR Pangsuma Pontianak
Pada 2016, ia diajak bergabung di PW Muslimat NU Kalbar sebagai Bendahara, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Ketua Tim Caretaker PW Fatayat NU Kalbar pada 2018, dan kemudian terpilih sebagai Ketua PW Fatayat NU Kalbar periode 2018–2023.
“Karena Ketua PW Fatayat NU saya harus fokus, maka saya mundur dari PW Muslimat NU Kalbar,” ujarnya.
Selama memimpin Fatayat NU Kalbar periode pertamanya, ia fokus pada penataan struktur dan penguatan kaderisasi.
“Alhamdulillah PC Fatayat NU terbentuk di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat dan saya wajibkan bagi Pimpinan Cabang untuk mengadakan Latihan Kader Dasar (LKD) di wilayah masing-masing. Pengkaderan ini merupakan pondasi bagi sebuah organisasi,” jelasnya.
Selain itu, Umi turut memperkuat sinergi dengan BKKBN, Bawaslu, Dinas Kesehatan, KPAI, hingga Kementerian Agama.
Fatayat NU juga aktif dalam kegiatan sosial, dakwah, peningkatan kapasitas kader, serta berbagai program pemberdayaan perempuan.
Memasuki periode keduanya, 2023–2028, ia kembali menegaskan komitmennya pada kaderisasi dan penguatan kapasitas kader.
PW Fatayat NU Kalbar telah melaksanakan LKL sebagai lanjutan LKD untuk menyiapkan fasilitator di daerah.
Bersama KPU dan Bawaslu, Fatayat NU memberikan pendidikan politik bagi perempuan. Bersama Kemenag, mereka menjalankan program Penguatan Moderasi Beragama.
Dinas Kesehatan turut bersinergi dalam kegiatan sosialisasi cegah dini kanker serviks dan tes HPV-DNA, sementara BI dan OJK bekerja sama dalam pemberdayaan perempuan menuju kemandirian finansial.
Fatayat NU juga terlibat dalam sosialisasi pencegahan kawin anak bersama KPAD dan pondok pesantren.
Selain itu, kader mendapatkan pelatihan public speaking, jurnalistik, dan pengelolaan media sosial.
Umi juga memaparkan sejumlah tantangan dalam memimpin organisasi perempuan, mulai dari stereotip dan diskriminasi, rendahnya partisipasi anggota, keterbatasan sumber daya, kesulitan menemukan pemimpin efektif, hingga peran ganda perempuan yang membuat manajemen waktu semakin berat.
Tantangan lain adalah komunikasi antar-cabang, keterlibatan masyarakat, akses informasi, hingga menghadapi konflik internal.
“Namun, dengan kesadaran, komitmen, dan kerja sama yang kuat, pemimpin organisasi perempuan dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai tujuannya,” ungkapnya.
Ia menyebutkan berbagai langkah agar perempuan berani berkiprah, mulai dari membangun kepercayaan diri, mendapatkan dukungan keluarga dan lingkungan, meningkatkan keterampilan, membangun jaringan, mengatasi rasa takut, hingga terus menempuh pendidikan dan pelatihan.
“Dengan melakukan hal-hal tersebut, perempuan dapat berani berkiprah dan mencapai tujuannya,” pungkasnya.
Biofile:
Nama: Umi Marzuqoh
Tempat Lahir: Banyumas
Tanggal Lahir: 13 November 1980
Riwayat Pendidikan:
1. MI Ma'arif Sokaraja Tengah
2. SLTP N 2 Sokaraja
3. SMU N 2 Purwokerto
4. S1 Ekonomi Pembangunan Univ. Jenderal Soedirman Purwokerto
5. S2 Ilmu Ekonomi Univ. Tanjungpura Pontianak
Warna Kesukaan : Merah dan Hijau
Hobby : Berorganisasi, Suka berteman
Kegiatan saat ini:
1. Ketua PW. Fatayat NU Kalimantan Barat
2. Ketua 3 BKOW Kalimantan Barat
3. Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Kalimantan Barat
4. Ketua IKA PMII Kalimantan Barat. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| DUKA Simpang 4 Parit Besar Jalan Tanjungpura Pontianak: Pensiunan Polisi Digilas Truk Kontainer |
|
|---|
| Kapolres Singkawang hadiri HUT ke-80 Korps Brimob, Momentum Jaga Stabilitas Keamanan Singkawang |
|
|---|
| Surat Kendaraan Polisi Diperiksa, Polres Sambas Gelar Pra Operasi Zebra Kapuas |
|
|---|
| Sentuhan Kemanusiaan di Hari Jumat, Polres Landak Berbagi Berkah di Masjid Babun Ni’mah Ngabang |
|
|---|
| 1 Tewas dan Satu Kritis Akibat Penganiayaan di Jalan Raya Peniti Luar Jongkat, Polisi Buru Pelaku |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Umi-Marzuqoh23r4ew.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.