Terungkap Puskesmas Matang Suri Langgar SOP, Petugas Jaga Hanya 1 Orang

Ganjar Eko Prabowo mengenaskan, hal itu dinyatakan menyalahi SOP lantaran puskesmas tersebut mempunyai Unit Gawat Darurat (UGD). 

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
WAWANCARA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo ketika menyampaikan keterangan kepada awak media usai rapat evaluasi bersama Puskesmas Matang Suri. Ganjar mengungkap ada kelalaian dan menyalahi SOP petugas jaga Puskesmas tersebut, Senin 24 November 2025. 

Ringkasan Berita:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengungkapkan kronologi kosongnya petugas jaga Puskesmas Matang Suri saat datang pasien darurat, Senin 24 November 2025.

Terungkap, hasil rapat evaluasi Kepala Dinkes Sambas bersama kepala Puskesmas Matang Suri bahwa petugas lalai dan menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo bilang, Puskesmas Matang Suri berstatus puskesmas rawat inap yang seharusnya selalu terdapat petugas berjaga. 

Namun kejadian pada Minggu 23 November 2025 jelang magrib hanya satu orang bertugas.

"Puskesmas Matang Suri adalah Puskesmas rawat inap yang seharusnya yang jaga itu dua orang. Di hari kemarin Minggu 23 November 2025 sekitar jam Maghrib itu hanya satu orang," katanya.

Kadiskes Sambas Ungkap Gejala Demam Berdarah, Demam Tinggi Capai 40 Derajat

Ganjar Eko Prabowo mengenaskan, hal itu dinyatakan menyalahi SOP lantaran puskesmas tersebut mempunyai Unit Gawat Darurat (UGD). 

Bahkan terdapat dua pasien di puskesmas itu sedang dirawat inap.

"Ini sebenarnya pertama sudah menyalahi SOP karena Puskesmas Matang Suri punya UGD dan rawat inap dan masih ada pasien rawat inap yang sedang dijaga. Ada dua orang yang sedang dirawat inap," ucapnya.

Dia menerangkan, saat kejadian kosongnya petugas jaga dikarenakan seorang petugas itu melaksanakan salat Magrib. 

Namun hal itu tak dapat dibenarkan karena harusnya ada dua orang yang berjaga sehingga dapat bergantian.

"Jadi waktu itu kejadian hanya satu petugas yang jaga, nah itu sebenarnya salah, harusnya dua orang. Alasannya kenapa kok cuma satu orang nanti Pak Kapus yang bisa menjelaskan," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata dia, seorang petugas itu salat Magrib dengan jeda selama tujuh menit yang bertepatan datangnya seorang pasien darurat.

"Ada jeda waktu petugasnya sedang melaksanakan sholat pas azan Maghrib jadi ada jeda 7 menit pasien pas datang. Ini disayangkan harusnya kalau ada dua yang petugas yang jaga itu kan bisa gantian sholatnya. Jadi satu pun bisa," katanya.

"Ini satu petugas sedang sholat Maghrib pas pasien itu datang jadi pasien itu mencari kemana-mana yang dilihat tidak ada petugas," ungkapnya.

Namun setelah petugas selesai salat Magrib langsung melakukan penanganan terhadap pasien. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved