Pemkab Mempawah Dorong Tata Kelola Sampah Modern dan Bernilai Ekonomi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan tata kelola sampah yang modern
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
Ringkasan Berita:
- Arief Wahyudi, mengatakan bahwa Pemkab Mempawah kini tengah menjalin kerja sama strategis dengan Koperasi Merah Putih, inisiatif nasional yang digagas langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
- Melalui pendekatan ekonomi sirkular, pengelolaan sampah di Kabupaten Mempawah kini diarahkan tidak hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan tata kelola sampah yang modern, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi, Kamis 13 November 2025.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan sumber daya lingkungan.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Dishub-LH) Kabupaten Mempawah, Arief Wahyudi, mengatakan bahwa Pemkab Mempawah kini tengah menjalin kerja sama strategis dengan Koperasi Merah Putih, inisiatif nasional yang digagas langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
"Bupati Erlina selalu mengingatkan kami agar pengelolaan sampah di Mempawah jangan berhenti di tahap pengumpulan dan pembuangan, tetapi harus bisa memberikan manfaat ekonomi. Arahan itu kini kami wujudkan lewat kolaborasi bersama Koperasi Merah Putih," ujar Arief Wahyudi.
Melalui pendekatan ekonomi sirkular, pengelolaan sampah di Kabupaten Mempawah kini diarahkan tidak hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai informasi, ekonomi sirkular merupakan konsep sistem ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya secara berulang dan berkelanjutan, sehingga limbah atau sampah dapat menjadi sumber daya baru, bukan sekadar berakhir di tempat pembuangan.
Arief menjelaskan, sejak September 2025, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di TPA Bakau Besar Laut telah beroperasi penuh dengan sistem pemilahan modern.
Fasilitas tersebut kini dilengkapi dengan dua set alat pemilah yang mampu mengolah hingga tiga ton sampah per hari, menghasilkan sekitar 960 kilogram plastik tercacah (Refuse Derived Fuel/RDF) setiap harinya.
"Dengan sistem ini, volume sampah yang masuk ke TPA bisa berkurang signifikan. Selain itu, kegiatan ini membuka lapangan pekerjaan baru, yakni ada 27 warga lokal yang saat ini bekerja dalam proses pemilahan dan pengolahan," tutur Arief.
Baca juga: Polsek Anjongan Sukses Jual 3,25 Ton Hasil Panen Jagung Berkualitas ke Perum Bulog
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk nyata dari arah kebijakan Bupati Erlina dan Wakil Bupati Juli Suryadi Burdadi, yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.
"Kami berharap masyarakat mulai membiasakan diri memilah sampah basah dan kering dari rumah. Kalau kebiasaan ini tumbuh, Mempawah bisa menjadi contoh nyata penerapan ekonomi sirkular yang membawa manfaat lingkungan sekaligus kesejahteraan," harapnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Polsek Anjongan Sukses Jual 3,25 Ton Hasil Panen Jagung Berkualitas ke Perum Bulog |
|
|---|
| Seorang Warga Meninggal Tertimbun Tanah Saat Gali Batu di Kecamatan Tayan Hilir |
|
|---|
| Pemkab Kayong Utara Genjot Pembangunan Gerai Kopdes Merah Putih di Seluruh Desa |
|
|---|
| Bupati Kayong Utara Hadiri Rakor Konektivitas Internet, Bahas Pemerataan Akses Digital di Kalbar |
|
|---|
| Demi Sembako Murah, Warga Senipahan Sambas Rela Terabas Banjir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/an-dan-Perta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.