Demi Sembako Murah, Warga Senipahan Sambas Rela Terabas Banjir

Warga Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berbondong datang ke acara Lentera Batas Negeri

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
PASAR MURAH - Ayu dan Melda, warga Dusun Senipahan Desa Santaban, hadir dalam acara pasar murah Lentera Batas Negeri di PLBN Aruk, Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Keduanya bercerita rela menerabas banjir yang merendam ruas jalan di dusunnya untuk sampai ke lokasi acara, Kamis 13 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Ayu Erpiana Sari, warga Dusun Senipahan, Desa Santaban, yang rela menerobos banjir di kampung untuk menghadiri rangkaian kegiatan Lentera Batas Negeri.
  • Ayu begitu sapaannya, mengungkapkan bahwa ia harus menerjang banjir dengan perahu penyeberangan  untuk sampai ke lokasi acara.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Warga Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berbondong datang ke acara Lentera Batas Negeri di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kamis 13 November 2025.

Salah satunya Ayu Erpiana Sari, warga Dusun Senipahan, Desa Santaban, yang rela menerobos banjir di kampung untuk menghadiri rangkaian kegiatan Lentera Batas Negeri.

Ayu begitu sapaannya, mengungkapkan bahwa ia harus menerjang banjir dengan perahu penyeberangan  untuk sampai ke lokasi acara. Kata dia, anjir yang merendam titik Dusun Senipahan memutus akses mobilitas warga.

"Banjir di kampung, kami terpaksa menyeberang pakai perahu untuk datang ke sini," ungkap Ayu, kepada Tribunpontianak.co.id, Kamis 13 November 2025.

Ayu menyebutkan, sebab kendala banjir itu membuatnya sedikit telat untuk mengantre pasar murah dalam rangkaian Lentera Batas Negeri.

"Kami tadi datang ke sini agak terlambat soalnya di kampung kami banjir. Jadi kami berjuang untuk bisa sampai ke sini," ungkap Ayu menambahkan.

Ayu bercerita, banjir mulai terjadi sejak malam ketika hujan lebat mengguyur wilayah Desa Santaban. Banjir merendam akses mobilitas warga dengan ketinggian mencapai leher orang dewasa.

"Banjir terjadi tadi malam di Dusun Senipahan, jadi akses terputus, naik perahu kami antre untuk menyebrang," tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Sambas Apresiasi Peran BI Kalbar Dampingi UMKM

Meskipun Ayu berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 pagi namun kondisi banjir membuatnya harus antre naik penyeberangan perahu.

"Kami mulai tadi berangkat dari jam 06.00 pagi padahal ngantri penyeberangan nunggu perahu jadi telat, terlambat kami datang ke sini sekitar jam 08.00 baru bisa sampai dan antre," katanya.

"Banjir memutus jalan, tingginya bahkan sampai leher orang dewasa kalau berjalan kaki. Harus pakai perahu," katanya.

Banjir yang terjadi di Dusun Senipahan, imbuh Ayu, memang kerap terjadi bila hujan intensitas lebat mengguyur wilayah mereka.

"Banjirnya terjadi tadi malam, karena hujan deras yang turun tadi malam. Memang di dusun ini kerap bila hujan intensitas lebat," katanya.

Warga lain bernama Melda, warga Desa Senipahan itu mengaku senang dengan hadirnya acara Lentera Batas Negeri di kawasan PLBN Aruk. Menurutnya kegiatan seperti ini mampu menambah wawasan baru.

Tak hanya itu, kata Melda, dengan sosialisasi yang diberikan terkait Rupiah untuk masyarakat Sajingan Besar membuat masyarakat lebih paham dan cinta terhadap uang Rupiah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved