Lentera Batas Negeri Bank Indonesia Kalbar Jaga Kedaulatan Rupiah di Perbatasan

Doni Septadijaya menjelaskan, terdapat enam rangkaian kegiatan utama Lentera Batas Negeri diantaranya sosialisasi edukasi cinta Rupiah.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
LENTERA BATAS NEGERI - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat Doni Septadijaya didampingi Asisten Perekonomian Setda Sambas Samekto Hadi Suseno dalam kegiatan Lentera Batas Negeri di PLBN Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar, Kamis 13 November 2025. 

Ringkasan Berita:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat menggelar rangkaian Lentera Batas Negeri di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis 13 November 2025.

Kegiatan tersebut juga ditandai launching QRIS Crossborder yang diharapkan dapat mengurangi transaksi cash dan beralih menggunakan QRIS yang dapat terima di negara Malaysia maupun di Republik Indonesia.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar Doni Septadijaya mengatakan, kegiatan Lentera Batas Negeri merupakan layanan perbankan yang menyasar masyarakat terutama di perbatasan di PLBN Aruk.

Selain itu, Doni Septadijaya juga mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya Bank Indonesia menjaga kedaulatan perbatasan maupun kedaulatan uang Rupiah.

"Ini layanan perbankan yang kami gagas bisa memberikan layanan kepada masyarakat terutama di daerah perbatasan, seperti yang dikatakan Kepala PLBN tadi menyampaikan bahwa ini salah satu bentuk kita bisa menjaga kedaulatan. Menjaga kedaulatan di daerah perbatasan, kami menjaga kedaulatan terkait dengan uang Rupiah  kata," kata Doni Septadijaya.

Doni Septadijaya menjelaskan, terdapat enam rangkaian kegiatan utama Lentera Batas Negeri diantaranya sosialisasi edukasi cinta bangga paham (CBP) Rupiah.

BI Kalbar Gelar Lentera Batas Negeri, Warga Sajingan Besar Serbu Pasar Murah

"Ada enam kegiatan utama yang kami lakukan di seluruh rangkaian kegiatan ini diantaranya edukasi CBP Rupiah. Bagaimana kami bisa memperkenalkan pentingnya menjaga dan kewajiban untuk penggunaan Rupiah di wilayah NKRI," katanya.

Edukasi CBP Rupiah tersebut, kata Doni, sekaligus mencegah hilangnya sebagian wilayah NKRI yang disebabkan penggunaan mata uang asing di wilayah seperti yang pernah terjadi. 

"Dan seperti yang kita ketahui ada satu cerita kita pernah kehilangan wilayah NKRI karena penggunaan mata uang asing sebagai bukti bahwa kita tidak berdaulat di wilayah tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Doni menyebutkan pihaknya juga mengadakan layanan kas keliling menyediakan penukaran uang yang sudah tak layak edar dan penukaran pecahan uang kecil bagi warga.

"Seperti di belakang kita bagaimana kita bisa menyediakan layanan penukaran uang. Layanan penukaran uang layak edar pada masyarakat di sekitar Aruk. Jadi masyarakat silahkan datang untuk menukarkan uang yang tidak layak edar, atau menukarkan uang kecilnya," jelasnya.

Luncurkan QRIS Crossborder

Doni menambahkan, pihaknya juga meluncurkan QRIS Crossborder yang diharapkan mengurangi transaksi cash sehingga masyarakat beralih pada penggunaan QRIS.

"Kita juga melakukan launching QRIS Border yang kami harapkan sudah tidak ada lagi nanti transaksi-transaksi cash yang ada penggunaan qris yang bisa diterima baik di negara Malaysia maupun di Negara Republik Indonesia," ungkapnya.

Pihaknya juga mengadakan gerakan pasar murah sebagai upaya menstabilisasi harga komoditas sehingga masyarakat di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar mendapatkan harga pangan yang lebih terjangkau.

"Kita berusaha untuk menyelenggarakan stabilisasi harga sehingga komoditas yang didapatkan masyarakat relatif terjangkau," katanya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved