Sintang Terus Gaungkan Pelestarian Budaya, Tikar Tradisional Jadi Fokus Kajian Akhir Tahun
Pada kesempatan ini, Marselina Evy, penulis kajian sekaligus penerima bantuan pemerintah FPK 2025, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Ringkasan Berita:
- Menutup tahun 2025, Sintang kembali menggelar Seminar Benda Budaya yang menghadirkan hasil kajian kebudayaan dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025 oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kementerian Kebudayaan.
- Pada kesempatan ini, Marselina Evy, penulis kajian sekaligus penerima bantuan pemerintah FPK 2025, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk “Tikai: Kelayak, Layan dari Daun Hutan Menjadi Alas Kehidupan.”
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dalam enam tahun terakhir, geliat pelestarian budaya di Kabupaten Sintang terus menunjukkan perkembangan menggembirakan.
Berbagai kegiatan seperti penulisan kajian budaya, pembuatan film dokumenter, hingga penganugerahan penghargaan kepada para pelaku budaya telah rutin digelar oleh pemerhati dan pelestari budaya setempat.
Bahkan, sepanjang tahun 2025, Kabupaten Sintang telah mengusulkan empat unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Perkembangan positif ini tidak lepas dari peran aktif Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sintang, Museum Kapuas Raya Sintang, serta dukungan para pelaku dan pegiat budaya di daerah tersebut.
Menutup tahun 2025, Sintang kembali menggelar Seminar Benda Budaya yang menghadirkan hasil kajian kebudayaan dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025 oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kementerian Kebudayaan.
Pada kesempatan ini, Marselina Evy, penulis kajian sekaligus penerima bantuan pemerintah FPK 2025, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk “Tikai: Kelayak, Layan dari Daun Hutan Menjadi Alas Kehidupan.”
• Disperindagkop Sintang Dorong Koperasi Merah Putih Bangun Gerai dan Gudang di Setiap Desa
Kajian tersebut mengangkat tikar tradisional masyarakat Dayak di Kabupaten Sintang sebagai objek penelitian. Tikar ini dibuat dari berbagai jenis tanaman hutan seperti prupuk, purun, kulan, dan senggang, yang dikeringkan lalu dianyam menjadi alas lantai rumah.
“Tikar dikenal sebagai alas lantai rumah. Dulu, bahan dasarnya berasal dari aneka daun hutan yang dianyam secara tradisional. Kini, sebagian besar telah tergantikan oleh karpet plastik atau bahan sintetis,” ungkap Evy.
Ia menambahkan, sebagian anak muda—terutama perempuan Dayak—masih bisa menganyam tikar, namun pengetahuan mereka belum lengkap.
“Banyak di antara mereka hanya tahu menganyam bagian tengah tikar, sementara teknik untuk bagian awal, akhir, dan pinggiran sudah mulai hilang dari pengetahuan. Selain itu, perubahan fungsi lahan membuat bahan baku daun semakin sulit ditemukan. Akibatnya, tradisi membuat tikar dan pengetahuan di baliknya kini terancam punah,” jelasnya.
Menurut Evy, melalui program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan ini, Kementerian Kebudayaan berupaya mengumpulkan dan mendokumentasikan berbagai objek budaya lokal dari seluruh daerah di Indonesia agar tidak hilang ditelan waktu.
Dukung Pelestarian Budaya Lokal
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Sintang, Susana Ragumiaty, mengapresiasi kegiatan ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal.
“Dalam enam tahun terakhir, kami telah mengkaji lebih dari 20 buku tentang objek pemajuan kebudayaan di Sintang. Bahkan, salah satu pelestari budaya kita baru saja menerima penghargaan di tingkat provinsi,” ungkap Susan.
Ia berharap upaya pelestarian budaya di Sintang bisa semakin diperkuat melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Ke depan, kami ingin seluruh hasil kajian dan dokumentasi budaya bisa diarsipkan secara digital. Dengan begitu, anak cucu kita bisa dengan mudah mengakses dan mempelajari kembali nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam warisan budaya bangsa,” pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pelestarian Budaya Lokal
Pelestarian Budaya
Sintang
Berita Terbaru Tribun Pontianak
Kalbar
Kalimantan Barat
Kamis 13 November 2025
| Wamendagri Bima Arya Puji Singkawang Berani Tulis Komitmen The Most Tolerant City |
|
|---|
| Akan Surati Gubernur, Wali Kota Edi Paksa Percepatan Pemindahan Aktivitas ke Pelabuhan Kijing |
|
|---|
| Ide Cemerlang Mahasiswa ISIP Untan: “Kalbar Town Hall Meeting” Menangi Best Project Nasional |
|
|---|
| 5 DAFTAR Anggota DPRD Bengkayang dari Partai Golkar Sekarang Lengkap Setiap Dapil |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum Kalbar Dukung Langkah Presiden Prabowo Pulihkan Nama Baik Dua Guru di Luwu Utara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Seminar-Benda-Budaya23r4ewf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.