Jenazah Terpaksa Dibawa Gunakan Motor Lantaran Jalan Licin, Ketua DPRD Sanggau Sampaikan Harapannya

"Supaya jarak rentang pembangunan itu antar Kabupaten induk dengan kabupaten yang baru jadi bisa terbagi," harapnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hendri Chornelius
PRIHATIN KONDISI INFRASTRUKTUR - Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Hendrikus Hengki. Ia berharap kepada pemerintah pusat agar merealisasikan daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Sekayam Raya, mengingat wilayah Kabupaten Sanggau ini sangat luas. 

Ringkasan Berita:
  • Politisi PDI Perjuangan Sanggau itu juga berharap Pemda segera merealisasikan pembelian alat berat agar hal-hal seperti ini tak terjadi lagi di Kabupaten Sanggau.
  • Hengki menilai, pembelian alat berat ini dengan pembagian zona, untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Sanggau. Jika mau dipaksakan semuanya harus aspal maka tak akan mungkin.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Hendrikus Hengki angkat bicara terkait jenaxah seorang warga yang diantar menggunakan kendaraan roda dua lantaran ambulans desa tak mampu menembus jalan yang rusak dan licin di Dusun Badat Lama, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 3 November 2025.

"Saya sangat prihatin dengan kondisi infrastruktur yang seperti ini, saking tertinggal nya infrastruktur di daerah perbatasan sampai jenasah pun di ojek menggunakan motor,"katanya, Rabu 5 November 2025.

Oleh karenanya, Hengki berharap kepada pemerintah pusat agar merealisasikan daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Sekayam Raya, mengingat wilayah Kabupaten Sanggau ini sangat luas.

"Supaya jarak rentang pembangunan itu antar Kabupaten induk dengan kabupaten yang baru jadi bisa terbagi," harapnya.

Selain itu, Politisi PDI Perjuangan Sanggau itu juga berharap Pemda segera merealisasikan pembelian alat berat agar hal-hal seperti ini tak terjadi lagi di Kabupaten Sanggau.

IRONI di Batas Negeri! Warga Sanggau Kalbar Terpaksa Antar Jenazah Pakai Motor Akibat Jalan Rusak

Hengki menilai, pembelian alat berat ini dengan pembagian zona, untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Sanggau. Jika mau dipaksakan semuanya harus aspal maka tak akan mungkin.

"Jadi kita ambil yang realita saja mana yang lebih mudah, bagaimana jalan-jalan di daerah ini bisa menjadi jalan yang fungsional dan bisa dilewati masyarakat. Kita harap tak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini. Ini harapan kita kepada Pemda," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Toni Kristian membenarkan bawa adanya jenasah seorang warga yang diantar menggunakan kendaraan roda dua lantaran ambulans desa tak mampu menembus jalan yang rusak dan licin di Dusun Badat Lama, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 3 November 2025.

"Iya benar, saya sendiri yang mendampingi jenazah kemarin hingga ke rumah duka. Almarhum laki-laki dan sudah menikah, kalau diagnosanya belum tahu. Tapi informasi dari keluarga sudah hampir sepekan lebih sudah tidak bisa buang air besar dan lain-lain. Jadi di bawa ke RSUD Sanggau. Setelah dilakukan operasi/tindakan oleh tim medis, yang bersangkutan langsung di larikan ke ruang ICU. Setelah 1 malam di ICU, di nyatakan telah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit," katanya, Selasa 4 November 2025. 

Akibat Jalan Licin

Toni menceritakan, kenapa jenazah smpai di bawa menggunakan motor. Jadi, ketika almarhum diketahui sudah meninggal Dunia di RSUD Sanggau

Kemudian jenazah di bawa menggunakan ambulance desa, namun sebelum tiba di desa di landa hujan lebat dan petir. 

"Dengan turunnya hujan tentu mengakibatkan akses jalan yang masih berlumpur dan berbobot batu sungai jadi lebih licin memperlambat jalannya ambulans,"jelasnya.

Di beberapa titik ambulans sempat amblas dan di tarik secara manual oleh keluarga yang berduka menggunakan tali tambang. 

Setelah itu sampai di pusat desa, ambulance tidak sanggup lagi membawa jenazah, karena akses jalan rusak parah akibat di landa hujan.

"Jadi di putuskan buat keranjang menggunakan satu buah papan milik warga, agar mempercepat jenazah tiba di rumah duka. Maka itu satu-satunya solusi biar jenazah bisa tiba di rumah duka," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved