KRONOLOGI Uang 500 Juta Milik Dinkes Kapuas Hulu Dikuras Lewat CMS Palsu Menyerupai CMS Bank Kalbar

Bagaimana kronologi kasus hilangnya uang Rp500 juta milik Dinkes Kapuas Hulu yang dibobol pelaku kejatahan.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TribunLampung.co.id
PENIPUAN DINKES KAPUAS HULU - Ilustrasi penipuan uang. Berikut kronologi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP KB) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat diduga ditipu seorang yang mengaku sebagai pegawai Bank Kalbar bernama Rizal lebih dari Ro500 juta. 

Tak lama setelah OTP dikirimkan, saldo kas di aplikasi CMS (Cash Management System) milik Dinas Kesehatan mendadak berkurang drastis. Setelah diperiksa, diketahui bahwa sebanyak Rp500 juta dana negara hilang dari rekening.

Mengetahui hal itu, pihak Dinas segera melapor ke Bank Kalbar dan Polres Kapuas Hulu untuk penyelidikan lebih lanjut.

Penipuan Digital Berkedok Petugas Bank

Kepala Cabang Bank Kalbar Putussibau, Agus Purnomo, menegaskan bahwa tidak ada pegawai Bank Kalbar bernama Rizal seperti yang disebutkan pelaku.

“Kami pastikan mereka tertipu. Tidak ada pegawai kami yang bernama Rizal. Kami juga sudah menerima laporan dari pihak Dinas dan siap memberikan keterangan jika diminta oleh kepolisian,” tegas Agus.

Agus juga mengimbau seluruh bendahara instansi pemerintah baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa untuk tidak pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk yang mengaku sebagai petugas bank.

“OTP itu bersifat sangat rahasia. Petugas bank tidak pernah meminta kode OTP dari nasabah, termasuk instansi pemerintah,” ujarnya.

Menurut Agus, Bank Kalbar secara rutin memberikan sosialisasi tentang keamanan transaksi digital, termasuk peringatan untuk tidak membagikan OTP, PIN, atau data login CMS kepada pihak luar.

Apa Itu CMS?

Cash Management System (CMS) adalah layanan perbankan digital berbasis internet yang digunakan instansi untuk mengelola kas keuangan dan transaksi secara real-time.

Namun, kelemahan terbesar sistem ini bukan pada teknologinya, melainkan pada keamanan data pengguna.

Satu kesalahan kecil dalam memberikan OTP atau data login dapat membuka celah bagi pelaku kejahatan siber untuk mengakses rekening dan menguras dana secara instan.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved