Hasil Pertemuan Kasatlantas IPTU Sunarli, Komunitas Moge Kalbar dan Pengacara Keluarga Aurelika

Kasat Lantas Polres Bengkayang, IPTU Sunarli, menggelar pertemuan dengan pihak keluarga korban, perwakilan Komunitas Motor Gede Kalbar

Tribunpontianak.co.id/Hadi Sudirmansyah
PERTEMUAN - Kasatlantas Polres Bengkayang IPTU Sunarli bertemu komunitas motor gede (Moge) Kalbar, Pengacara keluarga korban kecelakaan lalu lintas Aurelika Rahma untuk mengklarifikasi perkembangan penyelidikan kasus lakalantas yang terjadi di wilayah hukum Polres Bengkayang. Pertemuan berlangsung di Pontianak Kamis 31 Oktober 2025 

Ringkasan Berita:
  • Kasatlantas Polres Bengkayang IPTU Sunarli menjelaskan, polisi terus mendalami bukti dan meminta bantuan komunitas moge serta masyarakat untuk membantu mengidentifikasi kendaraan
  • IMBI Kalbar membuka diri untuk bekerja sama dan mendukung penuh upaya kepolisian mengungkap kasus 
  • HDCI berharap seluruh komunitas moge yang berkegiatan di Kalbar bisa bekerja sama dan beriktikad baik membantu polisi 
  • Pengacara keluarga korban D Kurniawan apresiasi langkah kepolisian menanggapi laporan dan surat resmi
 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang mahasiswi asal Kota Pontianak, Aurelika Rahma (18) meninggal masih terus diselidiki pihak kepolisian.  

Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Teluk Suak, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, pada Jumat, 17 Oktober 2025 sore.

Dalam upaya mengungkap tuntas kasus ini Kasat Lantas Polres Bengkayang, IPTU Sunarli, menggelar pertemuan dengan pihak keluarga korban, perwakilan komunitas motor gede (moge) dari Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI), Harley-Davidson Club Indonesia, dan Just For Fun. 

Pertemuan berlangsung di Kota Pontianak pada Jumat, 31 Oktober 2025.

IPTU Sunarli menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk menelusuri keberadaan pengendara moge yang diduga terlibat dalam kecelakaan. 

"Kami mengundang para perwakilan dari komunitas moge hari ini untuk memberikan tanggapan terkait dugaan keterlibatan moge dalam kecelakaan yang mengakibatkan saudari Aurelika Rahma meninggal dunia," ujarnya.

Ia menambahkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti serta keterangan saksi di lokasi kejadian. 

Salah satu saksi, Roni, menyebut sempat berkomunikasi dengan pengendara moge yang berhenti di tempat kejadian dan menyatakan bahwa korban jatuh sendiri. 

Namun, Roni juga menyampaikan bahwa sempat berkomunikasi dengan pengendara sepeda motor Mio berwarna merah yang saat kejadian berhenti di lokasi, dan menyebut sempat terjadi senggolan antara korban dengan pengendara moge sebelum terjatuh.

"Kami masih mengidentifikasi kendaraan melalui rekaman CCTV dan berkoordinasi dengan komunitas moge di Pontianak untuk mencocokkan data kendaraan yang melintas di hari kejadian," ungkap IPTU Sunarli.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan dua unit moge berwarna putih dan hitam melintas sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian.

Pihak kepolisian kini terus mendalami bukti dan meminta bantuan dari komunitas moge serta masyarakat untuk membantu mengidentifikasi kendaraan yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Tanggapan IMBI Kalbar

Ketua IMBI Kalbar, Zailani, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Aurelika Rahma dan menegaskan pihaknya mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian.

Ia mengatakan, pihaknya telah membantu polisi melakukan pengecekan terhadap sejumlah kendaraan moge di hotel yang diduga melintas di jalur lokasi kecelakaan pada hari kejadian.

"Kami mempersilakan pihak saksi untuk mengenali kembali kendaraan-kendaraan yang ada. Pihak Polres Singkawang juga ikut mendampingi pengecekan, tetapi setelah beberapa jam pemeriksaan, tidak ditemukan kendaraan yang diduga terlibat," ujarnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved