Fathul Bahri: Kalau Malam Ini Hujan, Bisa Panjang Cerita Banjir di Sedahan Jaya

Kepala Pelaksana BPBD Kayong Utara, Fathul Bahri, mengatakan kondisi air kini telah berangsur surut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
GENANGAN AIR - Petugas BPBD Kayong Utara membersihkan pohon tumbang di tengah genangan air di Dusun Asidorejo, Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Minggu 26 Oktober 2025. Upaya ini dilakukan untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir meluas di kawasan tersebut. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara melaksanakan patroli siaga banjir di sejumlah titik rawan di Kecamatan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Sabtu 25 Oktober 2025, menyusul hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sejak dini hari.

Hujan berintensitas tinggi terjadi sejak pukul 03.00 WIB hingga sore hari, diperparah pasang air laut yang memicu potensi genangan di wilayah pesisir.
 
 Patroli difokuskan pada daerah rawan seperti Desa Sutera, Dusun Kota Karang, di mana gelombang tinggi akibat hujan dan angin kencang merusak jembatan penghubung Hotel Mahkota Kayong–kediaman OSO, serta menyebabkan pasir naik ke badan jalan di Pantai Pulau Datok.

Sementara di Desa Pangkalan Buton, air hanya menggenangi halaman rumah warga, dan di Desa Sedahan Jaya, kondisi masih aman namun tetap berpotensi banjir jika hujan kembali turun.

Kepala Pelaksana BPBD Kayong Utara, Fathul Bahri, mengatakan kondisi air kini telah berangsur surut.

BPBD Kayong Utara Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem dan Banjir ROB Hingga Akhir Oktober

“Hari ini air sudah surut, mudah-mudahan tidak hujan lagi malam ini. Sekarang tim masih di lapangan untuk terus memantau kondisi,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Pontianak, Minggu 26 Oktober 2025.

Namun, Fathul mengingatkan bahwa wilayah Sedahan Jaya masih memiliki potensi banjir lanjutan, terutama jika hujan kembali turun pada malam hari.

“Kalau malam ini terjadi hujan, bisa panjang ceritanya banjir di sana, karena air kiriman dari sungai-sungai yang ada di kawasan Gunung Palung, ditambah pasang air laut dan aliran sungai yang tersumbat,” jelasnya.

Fathul menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan sejak pertengahan Oktober terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah pesisir.

“Kami beberapa hari yang lalu, sekitar tanggal 14–15 Oktober, sudah memberikan imbauan terkait potensi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, dan gelombang pasang 1,5 hingga 2 meter di daerah pesisir,” ungkapnya.

Menurutnya, imbauan tersebut juga telah disampaikan kepada Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin PB) di Jakarta serta melalui akun media sosial resmi BPBD Kayong Utara.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Dari hasil pantauan, cuaca ekstrem seperti ini diperkirakan masih akan terjadi hingga 30 Oktober,” katanya.

Selain patroli, BPBD juga melakukan tindakan preventif dengan menebang dan memangkas pohon-pohon rawan tumbang di sepanjang jalan utama dan kawasan wisata Pantai Pulau Datok.

“Kami melakukan mitigasi atau tindakan pencegahan dengan memangkas pohon-pohon kering agar tidak tumbang saat angin dan hujan deras melanda. Ini untuk menghindari gangguan aktivitas warga maupun wisatawan,” ungkap  Fathul.

BPBD juga menyiagakan posko 24 jam, menyiapkan perahu evakuasi dan kendaraan operasional, serta memberikan edukasi keselamatan kepada warga terdampak.

Fathul mengimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada, serta aktif memantau informasi cuaca dari BMKG.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved