Laka Maut Simpang Brimob

Edy Sunanto Korban Kecelakaan Maut di Lampu Merah Brimob Kubu Raya Tinggalkan Si Bungsu Masih SMP

Menurut keterangan Ajizul Syawal (29), menantu korban, Edy adalah sosok yang ramah dan dikenal baik oleh banyak orang.

|
ISTIMEWA
LAKA MAUT - Kecelakaan di Simpang Empat Brimob Kubu Raya menewaskan Edy Sunanto, Sabtu malam 25 Oktober 2025. Kecelakaan bermula saat korban hendak mengambil beras hasil gilingan di Parit Baru. Saat berhenti di belakang ambulans di simpang lampu merah, sebuah truk melaju dari belakang dan menabraknya keras karena sang sopir diduga mengejar lampu hijau. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA –  Edy Sunanto (57) warga Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Kalbar menjadi korban tewas usai kecelakaan maut di Simpang Empat Lampu Merah Jalan Mayor Alianyang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu malam 25 Oktober 2025 kemarin.

Korban yang dikenal sebagai sosok perawat taman di kawasan Pal itu meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan intensif di UGD RS Kartika Husada.

Luka berat yang dideritanya akibat benturan keras membuat nyawanya tak tertolong.

Menurut keterangan Ajizul Syawal (29), menantu korban, Edy adalah sosok yang ramah dan dikenal baik oleh banyak orang.

“Almarhum ini orangnya humble. Kalau ketemu siapa pun selalu nyapa dan senyum. Di lingkungan pun dikenal baik,” ungkap Ajizul saat ditemui di Polres Kubu Raya, Senin 27 Oktober 2025.

Baca juga: CIUMAN Terakhir Sang Ayah untuk Buah Hati, Encep Wafat Jadi Korban Tabrakan Maut Bus Damri Pontianak

Edy sehari-hari bekerja di proyek taman. 

Salah satu hasil tangannya bahkan terlihat di Bandara Singkawang, tempat ia ikut menata taman sebelum meninggal dunia.

Korban meninggalkan seorang istri dan empat anak, dua di antaranya perempuan, satu laki-laki dan satu lagi masih duduk di bangku SMP.

“Anak bungsunya sangat dekat dengan ayahnya. Setiap berangkat dan pulang sekolah pasti cium pipi ayahnya. Begitu tahu ayahnya meninggal, dia langsung pingsan,” tutur Ajizul lirih.

Baca juga: TABRAKAN Maut Bus Damri Pontianak, Manajer Usaha Riska Mona: Kami Tetap Bertanggung Jawab

Kecelakaan bermula saat korban hendak mengambil beras hasil gilingan di Parit Baru. 

Saat berhenti di belakang ambulans di simpang lampu merah, sebuah truk melaju dari belakang dan menabraknya keras karena sang sopir diduga mengejar lampu hijau.

“Truk itu kayak mau kejar lampu hijau, gak sadar ada ambulans berhenti di depan. Motor almarhum yang di belakang ambulans langsung diseruduk,” jelasnya.

Korban sempat sadar dan merintih kesakitan di rumah sakit.

Baca juga: Duka dan Pengampunan! Ramadhan Sopir Bus Damri Maut Dimaafkan Keluarga Korban Almarhum Khoirul

Namun, ketika keluarga hendak mengurus pemindahan ke RS Antonius atas saran dokter, kondisinya tiba-tiba memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

Sang istri mengalami shock berat karena sebelumnya sempat ingin ikut ke Parit Baru, tapi dicegah oleh almarhum.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved