Pertanian dan Perkebunan Sumbang 20 Persen PDB di Sintang, Kartiyus: Kunci Kesejahteraan Masyarakat

“Anggaran subsidi diperbesar, pupuk juga dua kali lipat dari tahun lalu. Ini bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung petani,” tegasnya. 

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Sekda Sintang, Kartiyus menghadiri dan membuka kegiatan rakor dan bimtek percepatan olah dan tanam di pendopo Bupati Sintang. Kartiyus, menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah. 

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia harus segera mencapai swasembada pangan. 

“Presiden Prabowo ingin Indonesia harus masuk swasembada pangan. Malu kita impor beras terus dari Vietnam dan Thailand,” ujar Kartiyus saat memberikan keterangan di Sintang

Menurutnya, pemerintah pusat kini telah mengeluarkan berbagai kebijakan pro petani, termasuk menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen dan menggandakan jumlah pupuk bersubsidi dibanding tahun sebelumnya. 

“Anggaran subsidi diperbesar, pupuk juga dua kali lipat dari tahun lalu. Ini bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung petani,” tegasnya. 

Kartiyus menjelaskan, di Kabupaten Sintang masih terdapat sisa stok pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK. 

Wabup Sintang: Brigade Alsintan Jadi Solusi Pemerataan dan Efisiensi Pertanian Modern

Hal ini terjadi karena sebagian petani sawah di Sintang belum memanfaatkan jatah pupuk tersebut secara maksimal. 

“Saya mendorong kelompok tani untuk segera menyerap pupuk subsidi sebelum Desember, karena setelah itu akan ditutup. Kalau serapan cepat, mudah-mudahan tahun depan alokasinya bisa bertambah,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Kartiyus menyampaikan bahwa hasil produksi pertanian Sintang menunjukkan perkembangan positif. 

“Sekarang saya dengar jagung kita berlimpah, padi juga. Lahan pertanian semakin bertambah. Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengangkat derajat kelompok miskin menjadi kelompok sejahtera,” katanya optimistis. 

Ia juga memaparkan sejumlah capaian penting Pemerintah Kabupaten Sintang dalam dua tahun terakhir. 

“Angka kemiskinan kita turun dari 12 persen menjadi 8 persen. Untuk kemiskinan ekstrem, dari 2,16 persen tahun lalu, sekarang tinggal 0,6 persen. Kita berhasil meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya. 

Kartiyus menilai keberhasilan tersebut tidak lepas dari kontribusi besar sektor pertanian yang menjadi penyumbang tertinggi Produk Domestik Bruto (PDB) Sintang, yakni mencapai 20 persen. 

“Pertanian ini luar biasa. Kalau petani terus miskin, susah bagi kita semua. Tapi sekarang pertumbuhan ekonomi kita sudah naik ke 5,9 persen, dari sebelumnya hanya 3 persen. Pengangguran terbuka juga terendah di Kalbar, tinggal 2 persen. Nyaris tidak ada yang nganggur. Petani itu bukan penganggur,” tegasnya. 

Kartiyus juga berharap pembentukan Brigade Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) dapat mempercepat modernisasi pertanian dan meningkatkan penghasilan petani. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved