Kecelakaan Maut di Pontianak

Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Pelajar SMA 14 Pontianak, Abas Tewas Ketika Pulang Hendak Sholat Jumat

Basuni, begitu teman-temannya memanggil, menghembuskan napas terakhirnya di usia muda, Jumat 17 Oktober 2025 siang.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
BERIKAN KETERANGAN - Ayah korban, Suyanto saat ditemui di sekitar kediamannya di Gang Analis, Jalan Parit H. Husin I, Kecamatan Pontianak Tenggara, pada Jumat, 17 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Muhammad Basuni pelajar SMA Negeri 14 Pontianak sosok yang rajin beribadah dan bercita-cita jadi polisi atau tentara kini telah pergi untuk selamanya.

Basuni, begitu teman-temannya memanggil, menghembuskan napas terakhirnya di usia muda, Jumat 17 Oktober 2025 siang.

Ia tewas di tempat setelah sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan truk di Jalan Parit H. Husin II, tak jauh dari SPBU.

Bagi sang ayah, Suyanto, kehilangan Basuni bukan hanya kehilangan seorang anak, tapi juga kehilangan semangat hidup yang setiap hari menemaninya dengan tawa dan cita-cita besar.

“Dia anaknya rajin, pintar, dan selalu punya target"

Baca juga: NASIB Sopir Truk di Kecelakaan Maut Siswa SMAN 14 Pontianak di Jalan Paris 2

"Katanya mau juara tiga dulu, terus naik jadi juara satu. Semua dia capai,” ucap Suyanto dengan suara bergetar saat ditemui Tribun Pontianak.

Suyanto mengenang Basuni sebagai anak yang tak hanya berprestasi di sekolah, tapi juga berbakti di rumah dan taat beribadah.

“Dia rajin salat, nggak pernah nyusahin. Setiap jam 11 lewat, dia pasti udah siap buat ke masjid"

"Waktu kejadian itu pun, dia baru saja mau salat,” tuturnya lirih.

Baca juga: Oca Fahira Pulang untuk Selamanya, Tangis Pilu Iringi Jenazah Oca Ketika Diturunkan ke Liang Lahat

Sang ayah masih mengingat jelas momen pagi sebelum kecelakaan maut itu. Motor yang biasa digunakan Basuni tiba-tiba mogok tanpa sebab.

“Kemarin pagi motor itu mogok. Nggak mau hidup sama sekali. Saya suruh pakai motor abangnya saja"

"Tapi setelah dia pergi, saya coba hidupkan lagi, malah nyala. Aneh. Sore juga hidup lagi,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Seolah menjadi pertanda, sepeda motor itu kini menjadi saksi bisu atas kepergian sang anak.

Basuni dikenal sebagai pelajar yang aktif di sekolah, terutama di olahraga futsal. Ia mudah bergaul, disukai guru dan teman-temannya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kecelakaan Maut di Paris 2 Pontianak, Diduga Pelajar Terlindas Truk

“Dia anak yang supel, ramah, dan punya banyak teman. Main game juga tahu waktu, kalau sudah azan pasti berhenti,” tambah Suyanto.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved