MISTERI Kematian Mirawati, Pekerja Sawit PT CUS Kayong Utara: Keluarga Teriakkan Keadilan

Sang ibunda, Jaitun, mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.

Editor: Syahroni
Generate by AI :Gemini
KARYAWAN MENINGGAL - Foto ilustrasi dibuat dengan kecerdasan AI, Selasa 16 September 2025. Seorang karyawan PT CUS meninggal tak wajar, keluarga tuntut keadilan serta kejelasan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar almarhumah Mirawati (27), pekerja di perusahaan kelapa sawit PT CUS, yang meninggal dunia secara misterius pada 6 September 2025 lalu.

Hingga kini, keluarga merasa belum mendapatkan kepastian hukum terkait penyebab kematian putri sulung mereka yang dinilai tidak wajar.

Sang ibunda, Jaitun, mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.

Ia menuturkan, pihak kepolisian sempat hadir saat prosesi pemakaman, namun setelah itu keluarga tidak lagi menerima perkembangan resmi mengenai penyelidikan kasus tersebut.

“Ketika jenazah datang, polisi ada sampai waktu pemakaman"

Baca juga: HASIL AUTOPSI Ungkap Kematian Misterius 2 Petani Muda Singkawang? Polisi Tunggu dari Tim Forensik

"Tapi setelah itu sampai sekarang belum ada kejelasan lagi,” ungkap Jaitun saat ditemui di kediamannya di Jalan Sungai Gali, Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Senin 15 September 2025.

Selain kehilangan putri tercinta, keluarga juga melaporkan sejumlah barang milik Mirawati yang raib, mulai dari dua unit telepon genggam, satu sepeda motor, laptop, dompet, hingga beberapa tas.

Kondisi ini semakin menimbulkan tanda tanya besar bagi keluarga terkait kepergian Mirawati.

“Kami minta keadilan ditegakkan. Polisi harus segera mengungkap pelakunya. Jangan sampai kasus ini dipersulit,” tegas Jaitun dengan mata berkaca-kaca.

Baca juga: KUBU RAYA Geger! Pria 48 Tahun Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Belum Ada Perhatian dari Pihak Perusahaan

Tak hanya menunggu kepastian hukum, keluarga juga menyesalkan sikap perusahaan tempat Mirawati bekerja.

Hingga lebih dari sepekan sejak peristiwa itu terjadi, pihak keluarga mengaku belum pernah menerima santunan uang duka atau bentuk perhatian lain dari PT CUS.

“Uang duka sampai sekarang belum ada. Seharusnya uang duka atau uang belasungkawa itu kan wajib,” ujar Jaitun.

Ia menilai, pihak perusahaan semestinya menunjukkan kepedulian terhadap keluarga korban.

Apalagi, Mirawati masih berstatus karyawan aktif dan selama ini menjadi harapan utama keluarga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved