Bupati Landak Karolin Panen Perdana Jagung di Lahan Demplot 5 Hektar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa MH melaksanakan panen jagung perdana di lahan Demonstration Plot (Demplot) yang dikelola Brigade Pangan Bukit Sabu Enek di lahan milik PTPN IV Regional V, Dusun Tenggalong, Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang pada Selasa 9 September 2025. 

Hadir juga dalam kegiatan panen perdana tersebut Kapolres Landak AKBP Devi Ariantari, Kepala BPTP Pontianak Gabriel Lulus Puji Hantoro, perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, serta beberapa jajaran Kepala OPD Pemkab Landak dan pihak terkait lainnya. 

Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan, lahan demplot ini merupakan lahan kritis bekas perkebunan sawit PTPN IV yang dilakukan replanting, sebagai percontohan dari lahan kritis menjadi produktif.

Lokasi 5 hektar ini juga percontohan tumpang sari antara tanaman jagung dengan kebun sawit. "Hari ini kita sudah panen yang kemarin kita tanam bulan Mei, dan hasilnya ternyata produktivitasnya di atas rata-rata nasional," ujar Karolin. 

Dijelaskannya Bupati, angka rata-rata nasional produksi jagung adalah 5,8 ton per hektare, sementara hasil produksi pada lahan ini mampu mencapai 6 ton per hektare. 

Hasil tersebut dikatakannya tidak lepas dari pengolahan lahan yang cukup ekstra dilakukan, baik menggunakan pupuk organik maupun menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam. 

"Puji Tuhan hasilnya cukup baik. Kalau dari sisi pembiayaan sendiri tidak terlalu mahal dibandingkan biasanya. Tetapi hasilnya cukup baik. Hasilnya memuaskan, 6 ton per hektare," kata Karolin.

Bupati berharap, pengelolaan tanaman jagung di lokasi ini bisa menjadi percontohan petani atau warga yang berminat untuk mengoptimalkan lahan menganggur. 

Terutama pada lahan-lahan serupa yang belum dimanfaatkan karena masyarakat khawatir pada produktivitasnya. 

Baca juga: Wakil Bupati Landak Erani Sampaikan Kuliah Umum pada OSMB dan PKBJJ UT Pontianak SALUT Landak

"Kalau ada masyarakat atau petani yang memiliki lahan serupa yang belum dimanfaatkan karena kekhawatiran produktivitas bisa datang kemari, atau menghubungi PPL dan BPP Ngabang," terang Karolin.

"Agar bisa mengetahui cara pengolahan lahan yang baik. Sehingga lahan yang tidak produktif menjadi produktif," sambungnya mengakhiri. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!