Prosedur yang ia jalani hanya berlangsung 15 menit dan terasa seperti pemeriksaan USG biasa.
Apa yang Terjadi Setelah Kembali ke Kazakstan?
Setelah prosedur, para perempuan ini dikirim kembali ke Kazakstan dan ditempatkan di rumah-rumah yang diduga disewa oleh jaringan penyedia jasa ibu pengganti.
Mereka tidak diizinkan keluar, dan setiap pemeriksaan kehamilan dilakukan secara tertutup.
Aliya tinggal bersama tiga perempuan lain yang menjalani prosedur serupa di Laos.
Natalya bahkan hidup bersama 20 ibu pengganti lain beserta bayi mereka.
Saat Natalya melahirkan, tidak ada bantuan medis resmi. Ia harus memanggil taksi sendiri.
“Anakku lahir dan langsung didaftarkan atas namaku. Tiga hari kemudian, orang yang mengaku pengasuh dari pihak China mengambil bayi itu. Mereka paksa aku tanda tangan surat penyerahan hak asuh. Aku menolak,” katanya.
• 3 Istri 1 Penipu, Luka Tiga Perempuan yang Terjebak Cinta Palsu di Dunia Kencan Daring
Apakah Mereka Tahu Apa yang Terjadi dengan Bayi-Bayi Itu?
Tidak. Hingga kini, tidak satu pun dari para perempuan itu mengetahui nasib anak-anak yang mereka lahirkan.
Beberapa bahkan tidak diberi dokumen kontrak resmi.
“Dari semua perempuan yang aku kenal, hanya satu yang pegang kontrak,” ujar Natalya.
Ancaman pun mulai berdatangan ketika mereka menolak menyerahkan hak atau mulai mempertanyakan prosedur.
Aliya, misalnya, sempat diberi tahu bahwa janin dalam kandungannya mengidap Down Syndrome.
“Calonya bilang aku harus menggugurkan kandungan dan sekarang aku malah berutang karena dianggap gagal,” katanya.