Penjelasan Pertamina Tentang Kelangkaan Gas LPG 3 Kilo Tidak Jelas dan Hanya Berdasarkan Asumsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta Pertamina untuk dapat segera mengatasi terjadinya kelangkaan tabung gas melon yang terjadi di Pontianak.

Menurutnya, jika memang terdapat agen atau pangkalan 'bermain' hingga masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 kilo, maka harus ditindak dengan tegas.

"Saya minta Pertamina sampaikan informasi ke kita apa penyebab dari kelangkaan terjadi. Yang tahu seluk-beluk detail distribusi pemasaran yakni Pertamina," ujarnya Rabu (29/7/2020).

Oleh karena itu, pihaknya meminta jawaban dan informasi yang tegas tentang apa sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan gas 3 kilo yang melanda Pontianak.

"Saya minta Pertamina untuk serius menangani ini (Kelangkaan gas 3kg Red). Kalau memang stok untuk Kota Pontianak sudah tidak cukup, seharusnya mengusahakan untuk adanya penambahan," ujarnya.

Pengamat Ekonomi Untan Ungkap Penyebab Gas LPG 3 Kilo Langka

Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah, Kadis Kumindag Musanif, dan Camat Teluk Keramat saat berdialog dengan pengecer gas 3 kilogram, di pasar Sekura, beberapa waktu lalu. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ WAWAN GUNAWAN)

Dirinya juga menilai bahwa penjelasan yang didapatkan dari Pertamina tentang kelangkaan gas LPG 3 kilo masih normatif,
tidak jelas dan hanya berdasarkan asumsi.

"Seharusnya memang mereka harus punya penjelasan yang didasari dengan data yang valid," tuturnya.

"Ada juga alasan masyarakat menjual ke warung lebih mahal dan dibawa keluar. Terus saya tanya mana buktinya," ujarnya.

Menurutnya Pertamina harus memberikan bukti terkait hal tersebut.

Jika memang itu melanggar undang-undang harus ditindak tegas dan bisa saja melibatkan aparat.

"Jangan mengorbankan masyarakat. Ini kejadian seperti selalu berulang," ujarnya.

Pengakuan Pemilik Pangkalan Gas Ungkap Jawaban Pihak Gudang Siantan Penyebab Gas LPG 3 Kilo Langka

Warga berjubel mengantre untuk membeli satu tabung LPG 3 kilogram dalam operasi pasar LPG 3 Kg di Pasar Kemuning, Jalan M Yamin, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (27/7/2020) siang. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Dirinya pun berkomitmen siap untuk melaksanakan penutupan tempat usaha jika ada agen-agen yang bermain menggunakan tabung gas 3 kilo.

Pemerintah Kota juga telah melakukan operasi bersama Pol PP di restoran, rumah makan dan beberapa di antaranya juga sudah diminta untuk mengganti ke tabung gas non subsidi.

"Kita harapkan PNS juga tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Lebih utamakan masyarakat berpenghasilan rendah, ini kan memang jatah mereka. Jangan kita mengambil porsinya mereka," pungkasnya.

Gubernur Semprot Pertamina

Halaman
12

Berita Terkini