Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Faisal Ilham Muzaqi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Aktivitas di Bank Sampah Sejahtera Asri, Jalan Atot Ahmad, Komplek Sejahtera Asri, Pontianak Barat, Kalimantan Barat. kini tampak sepi.
Bangunan hijau sederhana itu hanya diisi tumpukan kardus, plastik, dan karung berisi barang bekas. Barang-barang tersebut disimpan di ruang tengah bangunan, bahkan hingga ke toilet.
Sementara halaman dipenuhi daun kering dan rumput liar yang tidak terurus. Dan gudang yang seharusnya difungsikan sebagai tempat penampungan kini tidak lagi digunakan, karena awalnya dipakai untuk menampung sampah basah.
Kondisi semakin memprihatinkan karena bangunan ini tidak lagi memiliki aliran listrik.
Aboy, pengelola sekaligus satu-satunya orang yang masih bertahan untuk mengelola bank sampah, mengatakan kabel listrik di bank sampah sempat dicuri orang hingga kini hanya menyisakan meteran kwh.
“Ini listrik sudah nggak ada karena ada yang curi kabelnya, cuman disisakan meteran kwh aja,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak. Minggu 24 Agustus 2025.
Ia mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait untuk dilakukan perbaikan, namun hingga kini belum ada perbaikan.
Pada awal beroperasi, Bank Sampah Sejahtera Asri pernah memiliki 12 petugas yang aktif mengelola. Namun, sejak tiga tahun terakhir, pengelolaan sepenuhnya diambil alih oleh Aboy seorang diri.
Baca juga: Perjalanan Bank Sampah Sejahtera Asri, dari Timbunan Sampah Jadi Sumber Penghasilan Warga
“Dulu ramai, ada 12 orang yang bantu. Sekarang tinggal saya sendiri,” ujarnya.
Aboy menambahkan, dulu semangat para anggota juga muncul karena adanya fasilitas saat bimbingan teknis (bimtek), seperti baju, sepatu, dan uang saku.
“Awalnya mereka semangat karena ada baju, sepatu, sama uang saku kalau ikut bimtek,” katanya.
Kini, jika ada undangan bimtek, biasanya hanya Aboy dan Ketua yang hadir. Namun, untuk aktivitas pengelolaan sehari-hari, hanya Aboy yang benar-benar aktif.
“Untuk bimtek sekarang paling yang datang saya dan ketua saja. Tapi yang aktif di lapangan memang cuma saya,” jelasnya.
Tidak hanya mengurus sampah, Aboy juga membersihkan lingkungan sekitar bank sampah seorang diri. Rumput liar dan dedaunan kering yang menumpuk ia bersihkan dengan membeli racun rumput menggunakan uang hasil penjualan barang bekas.
“Kalau rumput sudah tinggi, saya semprot pakai racun rumput. Uangnya ya dari hasil jual sampah,” ungkapnya.
Dengan kondisi seadanya, Bank Sampah Sejahtera Asri tetap bertahan. Aboy berharap ada dukungan lebih agar bank sampah kembali bisa berfungsi optimal sebagai solusi pengelolaan sampah di Kota Pontianak. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!