Apakah Gunung Rumput Sambas yang Viral Punya Jalur Pendakian Resmi? Ini Jawaban Kades Sanatab
Gunung Rumput ini memiliki ketinggian mencapai 159 mdpl sekaligus jadi puncak tertinggi Kabupaten Sambas.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Namun, saat tiba di Pos 2, mereka justru mendengar suara aliran air yang cukup deras.
Pendakian menuju puncak memakan waktu sekitar 12 jam.
1 Agustus 2025 pukul 20.00 WIB - Tiba di Puncak Gunung Bawang
Jerih payah mereka mendaki Gunung berketinggian 1471 mdpl itu terbayarkan.
Mereka berhasil mencapai puncak sekitar pukul 20.00 WIB malam.
"Sampai puncak tuh cuacanya cerah banget, bintang terang," kenang Ega.
Selama perjalanan, tidak ada kejadian mistis atau aneh yang mereka alami.
Jalur pendakian awalnya kering, namun setelah melewati bebatuan dan hutan lumut, kondisi mulai lembap dan basah karena malam telah tiba.
Setibanya di puncak, mereka langsung mendirikan tenda dan makan.
Hingga pukul 23.00 WIB, mereka masih bercerita-cerita di bawah langit yang cerah dan berbintang sebelum akhirnya tidur.
Musibah datang menjelang subuh.
• 4 Gunung dengan Jalur Pendakian Ekstrem di Ketapang, Siap Uji Mental dan Fisik Pendaki!
2 Agustus 2025 pukul 04.00 WIB - Hujan Mulai Turun
Hujan mulai mengguyur sekitar pukul 04.00 WIB pagi.
Mereka menempati tiga tenda.
Tenda bagian tengah bocor, sehingga penghuninya terbangun.
Mereka menyuruh teman-teman yang tendanya bocor untuk pindah ke tenda di sebelah.
Setelah itu, mereka tidur lagi.
2 Agustus 2025 pukul 06.00-06.30 WIB - Sambaran Petir Pertama
Insiden ini dimulai ketika tenda Ega mulai terasa berembus dan ia terbangun sekitar pukul 05.30 WIB atau 06.00 pagi WIB.
Seluruh penghuni tendanya yang berjumlah tiga orang juga terbangun.
Mereka duduk-duduk sambil bersandar dan bercerita.
Kondisi saat itu hanya hujan biasa, tidak terlalu lebat, dengan angin dan gemuruh guntur yang samar di kejauhan.
"Nggak ada nyambar-nyambar dulu," kata Ega.
Tiba-tiba, saat mereka sedang bersandar, petir langsung menyambar tenda mereka.
Itu merupakan sambaran pertama.
"Langsung tenda hancur, berasap," ujarnya.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 06.00 WIB atau 06.30 WIB pagi.
Ega mengingat, saat sambaran petir pertama, ia langsung terpental.
Ia dan dua temannya di tenda itu terjatuh.
Ega merasa pandangannya keruh dan hanya bisa sadar, tetapi tidak bisa bergerak.
Ia yakin tidak akan selamat.
Sementara itu, teman-temannya kesakitan dan berteriak.
2 Agustus 2025 pukul 06.35 WIB - Sambaran Petir Kedua
Sekitar 3 sampai 5 menit kemudian, petir kembali menyambar.
Kali ini, sambaran kedua mengarah ke tenda sebelah, namun tenda Ega hanya merasakan tegangan listrik, meskipun kembali terguncang.
"Itu saya tercampak ke depan," ungkap Ega.
Setelah dua kali sambaran petir di puncak, mereka memutuskan untuk keluar dari tenda meskipun hujan masih turun.
"Apa yang terjadi kita merangkak aja," kata Ega.
Mereka merangkak dan berguling karena sakit.
2 Agustus 2025 pukul 08.00 WIB - Kondisi Alponso Memburuk
Saat mereka sudah berada di bawah, Ali mengabarkan bahwa Alponso pingsan.
Dengan kondisi yang tidak bisa bergerak dan pakaian basah kuyup karena kedinginan, mereka memutuskan untuk menunggu teman-teman yang lebih kuat.
Sekitar pukul 08.00 WIB pagi, hujan mulai sedikit reda.
Agil, Ali, dan Fadil, yang kondisinya agak lebih baik meski belum sepenuhnya fit, memutuskan untuk naik kembali ke puncak.
Tujuan mereka adalah memastikan kondisi Alponso yang pingsan dan mengambil barang-barang penting seperti ponsel, dompet, kompor, dan gas untuk menghangatkan badan.
• 3 Gunung dengan Jalur Pendakian Menantang di Sanggau, Tertinggi di Kalimantan Barat hingga Hutan Tua
2 Agustus 2025 pukul 08.30-09.00 WIB - Alponso Meninggal
Kondisi Alponso makin parah dengan ditandai sudah pucat dan bibirnya kering.
Ali sempat memberikan napas buatan, dan terdengar suara napas samar seperti ada air.
Fadil melihat bahwa lidah Alponso tergigit dan sudah membiru.
Di sekitar pukul 09.00 WIB, mereka pun yakin Alponso sudah meninggal dunia.
Mereka merapikan tubuh dan jaket Alponso.
Ketika Agil sedang membereskan peralatan, ia melihat rambut Ali dan Fadil berdiri, menandakan adanya tegangan listrik.
Khawatir akan sambaran petir ketiga, Agil langsung berteriak "Turun aja kita, berkejar! Turun, turun!"
Mereka langsung berlari menuruni puncak.
Menurut mereka, kemungkinan ada sambaran petir lagi yang mengenai Alponso di momen itu.
3 Agustus 2025 pukul 03.41 WIB - Ditemukan Tim SAR setelah Tersesat 16 Jam di Tengah Hutan
Setelah yakin Alponso sudah meninggal dunia, tiga orang Agil, Ali, dan Fadil turun dari puncak dan bergabung kembali dengan rombongan yang sedang menunggu di bawah.
Sementara itu, Ega dan dua rekannya yang menunggu di hutan mulai merasa cemas karena Agil dan tim belum juga kembali.
“Kami udah mikir tuh, kayaknya mereka tersesat,” ujar Ega.
Beruntung, mereka akhirnya dijemput tim penyelamat yang dipandu oleh warga berhasil ditemukan, setelah berjam-jam tersesat.
Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab mengungkapkan proses evakuasi berjalan selama lebih dari 12 jam.
"Pada pukul 03.41 WIB (3 Agustus 2025), jenazah korban berhasil diturunkan dan langsung dibawa ke RSUD Bengkayang. Korban luka juga segera mendapat perawatan medis," ujarnya.
Ia menerangkan, tiga pendaki yang sempat tersesat karena mencari bantuan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga Dusun Madi, Kecamatan Lumar, pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025.
"Langsung dievakuasi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," tambahnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Gunung Rumput
Gunung Rumput Sambas
Jalur pendakian Gunung Rumput Sambas
jalur pendakian Gunung Rumput Sambas belum resmi
Sambas
jalur pendakian Gunung
Sajingan Besar
Jalur Pendakian Gunung Rumput Sambas, Kades Sanatab Ungkap Belum Resmi |
![]() |
---|
Poltesa Gandeng MUI Sambas Siapkan Aplikasi Akuntansi Berbasis Digital Pengelolaan Zakat |
![]() |
---|
Rayakan Kemerdekaan di Jalur Sunyi, Riki Taklukkan Puncak Gunung Rumput, Atap Tertinggi Sambas |
![]() |
---|
Deputi BNPP Puji Pemkab Sambas Gelar Pasar Murah Sasar Masyarakat Perbatasan Aruk-Malaysia |
![]() |
---|
11 Desa Lengkap Asal Usul Nama Kecamatan Jawai Wilayah Administratif Kabupaten Sambas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.