Produksi Uang Palsu di Pontianak

PONTIANAK GEGER! Pemuda Tewas Dipukul Kipas Angin, Pelaku Bawah Umur Gara-gara Uang Palsu Tebus HP

Sekitar pukul 09.00 WIB, korban mengalami kejang-kejang, muntah-muntah, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Chris Hamonangan Pery Pardede
MENINGGAL DIDUGA DIANIAYA - Suasana rumah SM (22) alias Otong, meninggal dunia diduga akibat dianiaya dengan cara dipukul menggunakan kipas angin oleh terduga pelaku berinisial MR yang masih di bawah umur, serta dua orang lainnya berinisial FI dan TI, di Gang Budi Luhur, Jalan Tritura, Kecamatan Pontianak Timur, pada Selasa, 5 Agustus 2025. Paman terduga pelaku, Zainal Abidin, mengatakan peristiwa bermula saat korban menebus handphone yang sebelumnya digadaikan kepada bibi terduga pelaku dengan uang sebesar Rp 300 ribu dengan uang palsu (upal).  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Seorang pemuda berinisial SM (22) alias Otong meninggal dunia usai dianiaya menggunakan kipas angin oleh tiga terduga pelaku, salah satunya anak di bawah umur, di Gang Budi Luhur, Jalan Tritura, Kecamatan Pontianak Timur, pada Selasa dini hari, 5 Agustus 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.

Menurut keterangan Zainal Abidin, paman salah satu terduga pelaku, peristiwa tragis ini berawal dari dugaan penggunaan uang palsu (upal) senilai Rp300 ribu yang digunakan korban untuk menebus handphone yang sebelumnya digadaikan ke bibi pelaku.

“Korban gadai HP ke bibi terduga pelaku pas malam Minggu. Terus ditebus Rp 300 ribu, tapi ternyata uangnya palsu, ketahuannya pas dicek siangnya,” ujar Zainal saat ditemui Tribun Pontianak di Mapolresta Pontianak, Selasa 5 Agustus 2025.

Setelah kejadian itu, bibi pelaku menceritakan peristiwa tersebut kepada keluarganya, termasuk MR (masih di bawah umur), TI, dan FI.

Baca juga: PERGI Selamanya di Puncak Gunung: Alponso, Mahasiswa Berprestasi Widya Dharma, Tewas Disambar Petir

Ketiganya diduga terprovokasi dan mencari korban di sekitar Jalan Abu Naim.

Tanpa rencana matang, korban akhirnya dibawa ke salah satu rumah terduga pelaku.

Di sanalah terjadi dugaan penganiayaan secara spontan.

“TI menendang korban duluan, lalu FI memukul dari belakang. MR yang sedang main PS langsung spontan ambil kipas angin dan memukulkan ke bagian belakang kepala korban,” jelas Zainal.

Usai kejadian, korban masih sempat dibawa pulang oleh para pelaku. 

Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, korban dilarikan ke RS Yarsi oleh pihak keluarga karena mulai menunjukkan tanda-tanda kritis.

Namun, kondisi korban semakin memburuk.

Baca juga: KISAH Haru Pendaki Gunung Bawang Disambar Petir, Alponso Berpesan: Jangan Pernah Tinggalkan Aku

Sekitar pukul 09.00 WIB, korban mengalami kejang-kejang, muntah-muntah, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Zainal menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menghilangkan nyawa korban.

Ia juga menyebut bahwa sang bibi tidak pernah menyuruh siapa pun untuk mengejar Otong.

“Niatnya awal itu bukan buat menyakiti, tapi untuk membawa uang palsu itu ke polisi agar diketahui siapa pembuatnya. Korban juga sempat bilang dia cuma disuruh orang,” tegasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved