KISAH Haru Pendaki Gunung Bawang Disambar Petir, Alponso Berpesan: Jangan Pernah Tinggalkan Aku

Sebelumya, Ega memilih Gunung Bawang karena sudah lama menjadi rencana yang belum terwujud. 

|
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Syahroni
Istimewa
KENANGAN SAAT MENDAKI - Foto kenangan Alponso Buncung (tengah lingkar merah) bersama rekannya saat melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Bawang Bengkayang. Sayangnya perjalanan ini menjadi perjalanan terakhir Alponso Buncung yang tewas ketika disambar petir dipuncak gunung. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Cuaca ekstrem di kawasan Gunung Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, memicu insiden tragis yang menimpa tujuh orang pendaki. 

Ega Ferdian (20), salah satu korban selamat menceritakan detik-detik dirinya dan rekan-rekannya tersambar petir dan sempat tersesat saat mencari bantuan.

Sebelumya, Ega memilih Gunung Bawang karena sudah lama menjadi rencana yang belum terwujud. 

"Dari dulu tuh emang rencana doang, pengen ke Gunung Bawang, tapi gak jadi-jadi," ungkapnya kepada TribunPontianak.co.id, pada Senin, 4 Agustus 2025. 

Mumpung ada kesempatan dengan teman-teman kerja, ia mencoba mengambil cuti dan semua bisa ikut. Mereka pun mendapatkan kawan yang sudah pernah ke Gunung Bawang untuk memandu.

Perjalanan Menuju Puncak

Rombongan berangkat dari Pontianak menuju Bengkayang pada malam tanggal 31 Juli, sekitar pukul 12 malam. Mereka tiba di Bengkayang pada pukul 6 pagi. 

Baca juga: DITERJANG Hujan Deras, Rumah Warga Pontianak Timur Roboh: Satu Keluarga Selamat dari Maut

"Sampai Bengkayang 1 Agustus, sekitar jam 06.00 WIB," kata Ega.

Setibanya di Bengkayang, mereka singgah di Indomaret untuk menunggu Ali, teman mereka yang sudah lebih dulu sampai. 

Mereka juga berbelanja perlengkapan seperti air, Indomie, dan alat makan. Setelah semua berkumpul sekitar pukul 6 pagi, mereka melanjutkan perjalanan ke basecamp di desa terakhir, yaitu Desa Suka Bangun atau Lembah.

Total ada tujuh orang pendaki dalam rombongan terdiri dari Ega, Agil, Fadil, Jailani, Almarhum Alponso Buncung, Ali, dan Yolen.

Ega menjelaskan bahwa awalnya mereka berempat merencanakan pendakian. Kemudian Alponso menghubungi Fadil karena ingin mendaki Gunung Bawang namun tidak memiliki tim. 

Baca juga: Detik-Detik Mencekam Pendaki Gunung Bawang: Disambar Petir, Tersesat Bertahan Hidup Tanpa Alas Kaki

"Boleh gak saya bergabung katanya, saya gak ada tim ini," tutur Ega menirukan Alponso
Mereka berempat menyambut dengan baik.

Mereka berlima, termasuk Alponso, bertemu di rumah Fadil yang berada di KS Tubun Pontianak. Sedangkan Ali dan Yolen bertemu di Alfamart Bengkayang, karena Yolen merupakan teman Alponso yang juga ingin bergabung. Setelah itu, mereka langsung menuju basecamp.

Pendakian menuju puncak melewati jalur Lembah dimulai pada pukul 08.00 pagi. Ega menceritakan, perjalanan awal terasa santai dan penuh canda tawa, terutama bersama Alponso yang periang. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved