Viral Pontianak

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! MISTERI 10 Hari Hilang di Ketapang, Istri Kades Vonis 17 Tahun

Polisi menerima laporan sekitar pukul 23.35 WIB dan langsung menuju lokasi bersama tim Inafis Polres Sambas untuk melakukan olah TKP dan evakuasi

|
Editor: Marlen Sitinjak
ISTIMEWA
EVAKUASI JENAZAH - Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pria M (47) warga Kecamatan Sebawi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan arat (Kalbar). Warga setempat geger dengan penemuan seorang pria yang diduga gantung diri di sebuah pohon karena depresi, Selasa 29 Juli 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Warga Kecamatan Sebawi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria berinisial M (47) yang ditemukan tewas tergantung di pohon di area kebun belakang rumahnya, Selasa 29 Juli 2025 malam WIB.

Korban dilaporkan hilang selama lebih dari 10 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh dua warga, Irfan dan Zaini, yang melakukan pencarian di sekitar kebun.

Polisi menerima laporan sekitar pukul 23.35 WIB dan langsung menuju lokasi bersama tim Inafis Polres Sambas untuk melakukan olah TKP dan evakuasi

Peristiwa memilukan ini menjadi sorotan utama, sekaligus menempati satu dari enam berita terpopuler di Tribunpontianak.co.id selama dua hari terakhir. 

Berikut rangkuman enam berita terpopuler:

1). MISTERI 10 Hari Hilang, Warga Sebawi Sambas Ditemukan Tewas Tergantung di Atas Pohon Belakang Rumah

EVAKUASI JENAZAH - Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pria M (47) warga Kecamatan Sebawi. Warga setempat geger dengan penemuan seorang pria yang diduga gantung diri di sebuah pohon karena depresi, Selasa 29 Juli 2025.

EVAKUASI JENAZAH - Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pria M (47) warga Kecamatan Sebawi. Warga setempat geger dengan penemuan seorang pria yang diduga gantung diri di sebuah pohon karena depresi, Selasa 29 Juli 2025.(ISTIMEWA)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS – Warga Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria yang diduga meninggal dunia akibat gantung diri, Selasa 29 Juli 2025.

Korban diketahui berinisial M (47), warga Kecamatan Sebawi. 

Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan tergantung di sebuah pohon di area kebun belakang rumahnya, setelah sempat dilaporkan hilang selama lebih dari 10 hari.

Kapolsek Sambas, Kompol Dicky Zulkarnain, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan pihak kepolisian menerima laporan dari warga sekitar pukul 23.35 WIB dan langsung bergerak ke lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya

2). Bukan Takdir, Tapi Pengkhianatan! Tragis Kades Karya Mukti Ketapang Tewas Ditangan Istri

PUTUSAN PENGADILAN - Radnida alias Nida divonis 17 tahun penjara oleh Majelis Hakim PN Ketapang karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap suaminya Kades Karya Mukti. Putusan ini dibacakan dalam sidang yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025.

PUTUSAN PENGADILAN - Radnida alias Nida divonis 17 tahun penjara oleh Majelis Hakim PN Ketapang karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap suaminya Kades Karya Mukti. Putusan ini dibacakan dalam sidang yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025.(Istimewa)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Ketapang menjatuhkan vonis 17 tahun penjara kepada Radnida alias Nida, terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap suaminya sendiri, Andri Yansyah (34), Kepala Desa Karya Mukti, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang.

Putusan ini dibacakan dalam sidang yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025.

“Terdakwa Radnida alias Nida, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana"

"Menjatuhkan pidana penjara selama 17 tahun,” bunyi amar putusan Majelis Hakim.

Baca Selengkapnya

3). KRONOLOGI Lengkap Kasus Tewasnya Siswa MAN 1 Sintang di Sungai Melawi, Cerita Sang Teman Jadi Kunci

ALI AKBAR TENGGELAM - Kolase Tim SAR berhasil menemukan Ali Akbar pelajar kelas X MAN 1 Sintang yang tenggelam di Sungai Melawi pada Rabu 30 Juli malam (kiri), teman Ali Akbar, Muhammad Rasyid Ridho tampak lemas usai selamat setelah nyaris tenggelam saat berusaha menolong Ali Akbar, teman sekelasnya, Selasa 29 Juli 2025. Berikut kronologi lengkap kasus ini.

ALI AKBAR TENGGELAM - Kolase Tim SAR berhasil menemukan Ali Akbar pelajar kelas X MAN 1 Sintang yang tenggelam di Sungai Melawi pada Rabu 30 Juli malam (kiri), teman Ali Akbar, Muhammad Rasyid Ridho tampak lemas usai selamat setelah nyaris tenggelam saat berusaha menolong Ali Akbar, teman sekelasnya, Selasa 29 Juli 2025. Berikut kronologi lengkap kasus ini.(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Istimewa)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Duka mendalam tengah dirasa warga Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Dimana Siswa MAN 1 Sintang bernama Ali Akbar baru saja ditemukan meninggal dunia setelah hilang nyaris dua hari di Sungai Melawi.

Jasad Ali Akbar dievakuasi tim SAR dan warga pada Rabu 30 Juli 2025 malam.

Diketahui, Ali Akbar dilaporkan tenggelam pada Selasa 29 Juli sore sehari sebelum ditemukan meninggal.

"Sudah ditemukan. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka," kata Koordinator SAR Sintang, Wisnu Widhi Atmoko kepada TribunPontianak.co.id, Rabu 30 Juli 2025 malam.

Baca Selengkapnya

4). FAKTA Baru Sindikat Jual Bayi Pontianak, Harga Per Bayi Ternyata Rp 254 Juta hingga Modus Adopsi

JUAL BAYI - Ilustrasi jual bayi. Fakta baru kasus sindikat jual bayi di Pontianak, ternyata dijual dengan harga Rp 254 juta per bayi lengkap modus Adopsi para pelaku.

JUAL BAYI - Ilustrasi jual bayi. Fakta baru kasus sindikat jual bayi di Pontianak, ternyata dijual dengan harga Rp 254 juta per bayi lengkap modus Adopsi para pelaku.(Dok. Kompas.com)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fakta baru kasus sindikat jual bayi di Pontianak, ternyata dijual dengan harga Rp 254 juta per bayi lengkap modus Adopsi para pelaku.

Hal itu terungkap lewat keterengan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat.

Terbaru pihak kepolisian mengungkapkan harga penjualan bayi ke Singapura oleh sindikat.

Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Reskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.

Ia mengatakan, bayi-bayi tersebut dijual 20.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 254 juta per bayi.

Baca Selengkapnya

5). Kerusakan Rumah Akibat Helikopter Waterbombing di Kubu Raya, Diselesaikan secara Kekeluargaan

RUMAH RUSAK - Foto bersama pihak Helikopter menyerahkan ganti rugi atas kerusakan rumah akibat helikopter dan untuk pengobatan korban, yang diserahkan oleh Koordinator Helikopter Teddy, kepada Keluarga Korban, didampingi BPBD Kalbar, dan Kubu Raya, serta camat setempat.

RUMAH RUSAK - Foto bersama pihak Helikopter menyerahkan ganti rugi atas kerusakan rumah akibat helikopter dan untuk pengobatan korban, yang diserahkan oleh Koordinator Helikopter Teddy, kepada Keluarga Korban, didampingi BPBD Kalbar, dan Kubu Raya, serta camat setempat.(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebuah rumah warga di Dusun Bale, Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, mengalami kerusakan setelah diterpa angin kencang dari helikopter waterbombing yang sedang mengambil air untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Merespons cepat kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar segera turun ke lokasi dan memfasilitasi pertemuan antara pihak keluarga terdampak dan koordinator helikopter.

Dalam pertemuan ini  BPBD Kalbar diwakili oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalbar, Novel Umar dan Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel.  Yang juga melibatkan BPBD Kabupaten Kubu Raya, Camat Sungai Ambawang, aparat desa, dan Babinsa setempat.

Berdasarkan pantauan dilapangan adapun bagian rumah yang terpantau rusak, yakni bagian atap yang terbawa angin dibagian depan rumah.

Selain itu, bagian atap daun dari rumah kapal motor air yang berada disamping rumah utama, yang juga ikut terbawa angin helikopter.

Baca Selengkapnya

6). Jejak Sejarah Kota Singkawang: Perjalanan Panjang Menuju Otonomi dan Deretan Walikota Administratif

KANTOR WALIKOTA SINGKAWANG - Kantor Pemerintahan Wali Kota Kota Singkawang di Jalan Firdaus, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Jumat (11/1/2019). Sebelum menjadi sebuah kota, Singkawang merupakan kota administratif dan merupakan bagian dari Kabupaten Sambas.

KANTOR WALIKOTA SINGKAWANG - Kantor Pemerintahan Wali Kota Kota Singkawang di Jalan Firdaus, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Jumat (11/1/2019). Sebelum menjadi sebuah kota, Singkawang merupakan kota administratif dan merupakan bagian dari Kabupaten Sambas.(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Kota Singkawang adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Kota Singkawang atau Sakawokng dalam bahasa Dayak Salako atau San-Khew-Jong adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. 

Kota ini terletak di sekitar 145 km sebelah utara dari ibu kota provinsi, Kota Pontianak, dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakkok.

Singkawang berasal dari bahasa Dayak Salako, yang mengacu pada wilayah rawa yang sangat luas.

Selain itu, nenek moyang masyarakat Tionghoa Hakka menamai kawasan ini sebagai "San-Khew-Jong" (Gunung-Mulut-Laut), yang artinya "kota yang terletak di kaki gunung dekat laut dan memiliki aliran sungai yang mengalir sampai ke muara sungai".

Baca Selengkapnya

Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved