Pengeroyokan di Seburing

CERITA Malam Kelam Sebelum Wardi Tewas Dikeroyok di Seburing Sambas, Sempat Bersantai di Teras

Dia tidak mengetahui bila malam tersebut anaknya pergi untuk menonton hiburan musik di Desa Seburing.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase Imam Maksum
KASUS PENGEROYOKAN WARDI - Kolase rekonstruksi kasus pengeroyokan Wardi yang digelar di Mapolres Sambas pada Rabu 23 Juli 2025 pagi (kanan) | Munziri, ayah kandung korban Wardi, di rumahnya Dusun Parit Lintang, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, Kabupaten Sambas, Jumat 25 Juli 2025. Munziri menceritakan malam sebelum kejadian Wardi dikeroyok. 

Merasa kondisi anaknya terluka parah, dia bergegas membawa Wardi menuju RS Pemangkat untuk mendapat penanganan medis.

"Saat lihat anak sakit saya langsung bawa ke rumah sakit malam itu juga," terangnya.

Setelah sampai menggunakan mobil di RS Pemangkat, anaknya mendapat sejumlah tindakan medis, mulai visum hingga Scan.

"Pakai mobil temannya, datang ke rumah sakit diperiksa lalu divisum dan mendapat scan," tegasnya. 

Hasil Visum Wardi

Setelah menjalani pemeriksaan awal, Wardi diketahui mengalami luka terbuka serta retakan di bagian kepala.

Meskipun demikian, menurut Munziri, dokter yang menangani Wardi menyebutkan anaknya sudah dapat kembali pulang.

"Ada pecah di kepala. Setelah dilakukan pemindaian, Wardi hanya berbaring. Saya langsung tanyakan kondisi anak saya, dan dokter bilang bisa langsung pulang," ungkap Munziri.

Sesampainya di rumah, Wardi diberi makan dan obat.

Namun sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi tubuhnya kembali melemah.

Ia mengeluh kesakitan di bagian kepala, napasnya mulai terdengar berat, dan keluarganya segera membawanya ke RS Harapan Bersama Singkawang.

Setelah diperiksa ulang, dokter menyampaikan bahwa Wardi mengalami gangguan pada sistem saraf dan jantung.

Pasien direncanakan untuk masuk ke ruang Intensive Surveillance Unit (ISU), namun karena adanya kendala, pihak rumah sakit menyarankan agar Wardi dirujuk ke RS Abdul Aziz.

Sayangnya, sebelum sempat dipindahkan ke RS Abdul Aziz, kondisi Wardi memburuk dan ia mengalami koma.

Tim medis telah berusaha melakukan berbagai tindakan penyelamatan, tetapi nyawanya tak tertolong.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved