Puluhan Santri Pesantren Al Furqon Tebas Diduga Keracunan Usai Santap Menu Makan Siang

"Korban merupakan santri dan santriwati beserta guru Ponpes Al-Furqon, sebanyak 61 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 38 perempuan,"

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
KERACUNAN MAKANAN - 61 santri dan santriwati Pondok Pesantren Al Furqon Desa Tebas Sungai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, diduga keracunan makanan, Rabu 23 Juli 2025. Mereka terpaksa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak 61 orang santri Pondok Pesantren Al Furqon Desa Tebas Sungai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, diduga keracunan makanan, Rabu 23 Juli 2025.

Sebanyak 61 orang santri yang terdiri dari 23 laki-laki dan 38 perempuan terpaksa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Polsek Tebas melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait puluhan santri dan guru yang diduga keracunan makanan di Pontren Al Furqon Desa Tebas Sungai, Jumat 25 Juli 2025.

Kapolres Sambas AKBP Wahyu Jati Wibowo melalui Kapolsek Tebas Iptu Mulyadi Jaya membenarkan adanya kejadian puluhan santri dan santriwati pontren itu mengalami keracunan makanan. 

Iptu Mulyadi menjelaskan bahwa dugaan keracunan makanan tersebut terjadi pada Rabu 23 Juli 2025 sekitar pukul 12.00 WIB.

Polres Sambas Serahkan 445 Butir Telur Penyu Sitaan ke WWF, Dukung Perlindungan Satwa

"Korban merupakan santri dan santriwati beserta guru Ponpes Al-Furqon, sebanyak 61 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 38 perempuan," kata Iptu Mulyadi.

Dia merincikan, korban yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Tebas terdiri 21 orang santri, dan 37 orang santriwati.

"Satu orang masih dirawat di RS Sambas. Guru laki-laki 2 orang dan guru perempuan 1 orang," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dugaan keracunan makanan dialami para santri dan santriwati di pontren Al Furqon bermula mengambil makan siang yang disiapkan oleh juru masak di pontren itu. 

"Menu makanan berupa nasi putih, sayur timun yang dimasak kuah, dan ikan tongkol goreng," tegasnya. 

Namun setelah menyantap makanan itu para santri mengeluhkan gejala gatal di bagian mulut, tenggorokan. Muncul ruam merah pada kepala dan mengalami pusing hingga muntah.

"Setelah selesai memakan makanan, beberapa santri dan santriwati mengeluhkan gatal di bagian mulut dan tenggorokan, ruam merah pada kulit kepala, pusing, dan muntah," ujarnya.

Menurutnya, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab pasti keracunan makanan tersebut.

"Tindakan yang telah dilakukan seperti mengambil sampel sisa makanan yang belum habis dikonsumsi korban, melakukan olah TKP bersama dengan unit Identifikasi Polres Sambas dan memeriksa 2 orang yang memasak makanan dan pengajar yang menjadi salah satu korban keracunan makanan," katanya. 

Ia menambahkan, sampel makanan yang diambil kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sambas untuk dilakukan uji laboratorium. 

"Hingga saat ini, Polsek Tebas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa saksi-saksi," ungkapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved