Polres Sanggau Tunjukkan Pengamanan Humanis dalam Aksi Damai Penolakan Transmigrasi di Perbatasan

Polisi memberikan pengawalan ketat selama perjalanan guna memastikan kelancaran dan keselamatan seluruh peserta.

Editor: Jamadin
Humas Polres Sanggau
AKSI DAMAI - Personel polisi lakukan pengamanan Aksi Damai penolakan transmigrasi yang digelar oleh sejumlah elemen masyarakat adat di wilayah Kecamatan Sekayam dan Entikong, Kabupaten Sanggau, Senin 21 Juli 2025. Kegiatan pengamanan dimulai sejak pagi hari, ditandai dengan Apel Kesiapan yang dipusatkan di halaman Mapolsek Entikong. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU -  Aksi damai penolakan transmigrasi yang digelar oleh sejumlah elemen masyarakat adat di wilayah Kecamatan Sekayam dan Entikong, Kabupaten Sanggau, pada Senin 21 Juli 2025 berlangsung dengan tertib dan kondusif.

 Hal ini tak lepas dari peran aktif dan pendekatan humanis yang ditunjukkan oleh personel Polres Sanggau dan jajaran, dalam mengawal jalannya kegiatan dari awal hingga selesai.

Kegiatan pengamanan dimulai sejak pagi hari, ditandai dengan Apel Kesiapan yang dipusatkan di halaman Mapolsek Entikong.

Apel dipimpin langsung oleh Kabagops Polres Sanggau, AKP PSC Kusuma Wibawa SH, MAP dan turut dihadiri Kapolsek Entikong AKP Doni Sembiring, SH, serta seluruh personel pengamanan dari Polres Sanggau, Polsek Entikong, dan Polsek Sekayam.

Dalam arahannya, Kabagops menekankan pentingnya pengamanan yang mengedepankan sikap persuasif, dialogis, dan humanis.

Ia menjelaskan secara rinci strategi pengamanan serta titik-titik krusial yang harus diisi personel, demi menjamin kegiatan berjalan lancar tanpa gesekan.

“Aparat harus memahami bahwa aksi ini adalah bentuk penyampaian pendapat yang dilindungi undang-undang. Oleh karena itu, kita hadir bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai penjaga keamanan dan ketertiban. Jaga sikap, hindari tindakan represif, dan utamakan komunikasi,” tegas AKP Kusuma Wibawa.

Aliansi Lintas Etnis Kalbar Tolak Transmigrasi : Masyarakat Lokal Hanya Jadi Penonton!

Sekitar pukul 08.30 WIB, massa aksi yang terdiri dari Ormas DAD Sekayam-Entikong, TBBR Kabupaten Sanggau, dan Aliansi Masyarakat Adat Dayak berkumpul di halaman ruko di Dusun Sontas, Desa Entikong. Jumlah peserta aksi mencapai ±300 orang.

Koordinator lapangan mengimbau peserta untuk tetap mengikuti arahan aparat, tidak membawa minuman keras, serta menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung.

Setelah melakukan konsolidasi, massa bergerak menuju Tugu Patung Garuda di kawasan PLBN Entikong untuk menyampaikan orasi dan membacakan pernyataan sikap.

Polisi memberikan pengawalan ketat selama perjalanan guna memastikan kelancaran dan keselamatan seluruh peserta.

Guna menghindari kemacetan dan penumpukan kendaraan di sekitar PLBN, aparat bersama panitia aksi mengarahkan kendaraan peserta untuk diparkir di Pasar Baru Entikong.

Langkah ini menjadi salah satu wujud kerja sama yang baik antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keteraturan.

Di lokasi aksi, sejumlah tokoh adat membacakan pernyataan sikap penolakan terhadap program transmigrasi di Kalimantan.

Mereka juga mendesak pemerintah agar membebaskan kawasan hutan lindung menjadi hutan adat, mendorong pembentukan Daerah Otonomi Baru Sekayam Raya, serta optimalisasi PLBN Entikong demi kesejahteraan masyarakat perbatasan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved