Operasi Patuh Kapuas

Kasat Lantas Polres Singkawang: 40 Pelanggar Terjaring Operasi Patuh Kapuas 2025

Menurut AKP Sangidun, kendaraan angkutan ODOL masih ditemukan melintas di wilayah Singkawang, namun penindakan masih bersifat persuasif.

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
OPERASI PATUH KAPUAS - Sebanyak 40 pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama 8 hari pelaksanaan Operasi Patuh Kapuas 2025. Kasat Lantas Polres Singkawang, AKP Sangidun, mengatakan operasi kali ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga langkah preventif berupa sosialisasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Selama 8 hari pelaksanaan Operasi Patuh Kapuas 2025 yang berlangsung dari 14 Juli, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Singkawang mencatat sudah sebanyak 40 pelanggaran lalu lintas. 

Penindakan hukum yang dilakukan mencakup pelanggaran penggunaan knalpot brong, pelat nomor palsu atau tidak terpasang, serta kelengkapan surat-surat kendaraan.

“Selama 8 hari pelaksanaan operasi, kita lakukan 40 penindakan tilang terhadap pengendara, baik untuk roda dua maupun pelanggaran pada SIM dan STNK,” jelas Kasat Lantas Polres Singkawang, AKP Sangidun, saat diwawancarai pada Selasa 22 Juli 2025.

Operasi kali ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga langkah preventif berupa sosialisasi, khususnya terhadap kendaraan dengan muatan berlebih atau over dimension over loading (ODOL). 

Menurut AKP Sangidun, kendaraan angkutan ODOL masih ditemukan melintas di wilayah Singkawang, namun penindakan masih bersifat persuasif.

Operasi Patuh Kapuas, Polres dan Dishub Singkawang Tertibkan Lalu Lintas di Titik Rawan Pelanggaran

“Kami masih pada tahap sosialisasi terhadap pelaku angkutan ODOL, karena dampaknya cukup besar, termasuk pada harga distribusi barang. Ke depan akan ada tindakan lebih lanjut,” ujarnya.

Terkait kasus kecelakaan lalu lintas, AKP Sangidun menyampaikan kabar baik. 

Selama operasi berlangsung, tidak ada kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Singkawang

Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dibanding tahun sebelumnya yang mencatat dua kasus kecelakaan dalam periode yang sama.

Operasi juga mencatat penurunan signifikan terhadap penggunaan knalpot brong. 

“Tahun ini hanya ditemukan 4 kasus knalpot brong. Itu pun kebanyakan berasal dari luar Kota Singkawang. Artinya, kesadaran masyarakat meningkat, bisa dikatakan ada penurunan hingga 70-80 persen dibanding tahun lalu,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan dan sinergi lintas instansi seperti Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, dan Polisi Militer (POM) yang ikut memperkuat pelaksanaan operasi di lapangan. Selama operasi, kegiatan berjalan aman dan terkendali. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved