Bulog Kanwil Kalbar Monitoring Penyaluran Beras SPHP di Pasar Flamboyan

Hingga kini, Bulog Kalbar telah menyerap sebanyak 3.700 ton gabah setara beras atau 92,8 persen dari target penyerapan sebesar 4.031 ton.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
MONITORING BERAS - Pemimpin Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi, saat melakukan pengecekan beras SPHP di RPK yang ada di Pasar Flamboyan, pada Senin 14 Juli 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Kalimantan Barat bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Kalbar melakukan monitoring penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Flamboyan, Jalan Gajahmada Pontianak, Senin 14 Juli 2025 pagi.

Monitoring ini dipimpin langsung oleh Pemimpin Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi, didampingi perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kodim 1207 Pontianak, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kalbar.

Tim melakukan pengecekan terhadap tiga Rumah Pangan Kita (RPK) di kawasan pasar. Pemeriksaan mencakup penimbangan ulang beras SPHP kemasan 5 kg, pengecekan mutu beras, serta kondisi kemasan. Hasilnya, tidak ditemukan adanya beras yang kurang dari takaran berat bersih.

“Pelaksanaan SPHP sudah dimulai sejak Sabtu kemarin. Untuk Pasar Flamboyan, kita telah mendistribusikan ke tiga toko,” ujar Dedi kepada awak media usai kegiatan.

Dedi menjelaskan, secara nasional program SPHP tahun 2025 mengalokasikan sebanyak 1,3 juta ton beras. Sementara untuk wilayah Kalbar, kuota yang disiapkan mencapai 28.222 ton, yang akan disalurkan secara bertahap hingga Desember 2025.

“Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras, agar tidak mengalami kenaikan. Saat ini belum memasuki masa panen kedua, sedangkan penyerapan beras telah kami lakukan pada Januari hingga April lalu. Maka saat ini waktunya penyaluran SPHP,” katanya.

Untuk alokasi Juli 2025, Kalbar mendapat jatah sebanyak 2.112 ton. Penyaluran akan dilakukan melalui kios pangan, koperasi Merah Putih, RPK di pasar tradisional, serta dalam rangkaian Gerakan Pangan Murah.

Baca juga: Realisasi SPHP Capai 35 Ton, Perum Bulog Kanwil Komitmen Kawal Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

“Penyaluran tahun ini sedikit berbeda dengan 2024. Kami akan rutin melakukan pengecekan agar penyaluran tepat kualitas dan tepat harga,” tambah Dedi.

Ia menegaskan, SPHP dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk wilayah Kalbar yang masuk Zona 2, HET SPHP tidak boleh melebihi Rp 13.100 per kilogram.

Terkait sempat terjadi kekosongan pasokan beberapa waktu lalu, Dedi menjelaskan karena siklus panen dan tanam. Namun saat ini, mengingat sudah memasuki musim tanam kedua, pemerintah kembali menginstruksikan penyaluran beras SPHP.

Hingga kini, Bulog Kalbar telah menyerap sebanyak 3.700 ton gabah setara beras atau 92,8 persen dari target penyerapan sebesar 4.031 ton.

“Penyaluran SPHP mengacu pada mekanisme yang ditetapkan pemerintah melalui Bappenas, yakni maksimal dua ton per pengambilan. Jika dalam satu minggu stok habis, RPK atau distributor dapat kembali mengajukan permintaan ke Bulog,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved