SIKAP Edi Kamtono Terhadap Kaum LGBT atau Homoseksual di Pontianak, Pemkot Gandeng Penegak Hukum!
Bahkan grup media sosialnya tak hanya satu, dari grup tersebut terdapat ribuan anggota yang tergabung.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Belakangan ini Pontianak dihebohkan dengan beberapa grup facebook terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) atau kaum homoseksual.
Bahkan grup media sosialnya tak hanya satu, dari grup tersebut terdapat ribuan anggota yang tergabung.
Tentu munculnya fenomena ini meresahkan masyarakat pontianak yang masih kental dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, budaya, dan norma sosial yang berlaku di Indonesia.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyoroti keberadaan komunitas LGBT di tengah masyarakat dan menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mencegah penyimpangan perilaku, khususnya di era digital yang serba terbuka.
“Kita tidak bisa 24 jam mengontrol semua hal, tapi peran lingkungan, terutama keluarga, sangat membantu,” ujar Edi kepada tribunpontianak.co.id Kamis 10 Juli 2025.
Baca juga: KRONOLOGI Kabel Internet dan Listrik Menjuntai Makan Korban di Jl Dr. Wahidin Pontianak
Menurut Edi, perkembangan teknologi dan media sosial membuat penyebaran informasi sangat cepat, termasuk dalam hal perilaku yang dianggap tidak lazim di masyarakat Indonesia.
Ia menyebut bahwa fenomena seperti homoseksualitas atau LGBT perlu diantisipasi secara bijak.
“Komunitas gay maupun lesbian ini di era transformasi digital dan media sosial begitu cepat berkembang, saya juga terus monitor,” katanya.
Ia menilai, perilaku menyimpang seperti menyukai sesama jenis bukan hanya terjadi di Pontianak, melainkan juga di berbagai kota dan bahkan di dunia.
Namun, Indonesia sebagai negara yang menjunjung nilai-nilai harus menyikapi fenomena ini secara hati-hati.
“Perilaku ini sebenarnya tidak lazim di negara kita. Di beberapa negara bahkan sudah vulgar, tapi semuanya kembali kepada peran lingkungan, terutama keluarga,” lanjutnya.
Edi juga menyinggung bahwa ada faktor bawaan sejak lahir yang bisa memengaruhi, namun lingkungan tetap menjadi faktor penting.
Baca juga: KRONOLOGI Rumah Nenek Zainab 70 Tahun Ludes Terbakar di Kecamatan Sejangkung Sambas
Ia memberi contoh pria yang bersifat kemayu atau perempuan yang tomboy.
“Ada yang sifat bawaan, mungkin dari sejak kecil atau sejak lahir, tapi juga bisa karena pengaruh lingkungan. Bahkan ada yang sifatnya menular, dan yang seperti ini rawan,” tegasnya.
Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Edi, berupaya melakukan langkah-langkah preventif dengan menggandeng aparat penegak hukum serta melakukan razia di sejumlah tempat yang dinilai rawan.
FAKTA Baru Sindikat Jual Bayi Pontianak, Harga Per Bayi Ternyata Rp 254 Juta hingga Modus Adopsi |
![]() |
---|
Agustusan Lebih Berkesan di Golden Tulip: Promo Salebration, Comfort Food, dan Kuliner khas Oriental |
![]() |
---|
UPDATE Harga Emas di Pontianak Hari Ini |
![]() |
---|
Forkom FKIP 2025 Digelar di UNTAN: Bahas Penguatan Profesi Guru dan Arsitektur Pendidikan Nasional |
![]() |
---|
Wali Kota Pontianak: Finalis Bujang Dare Harus Kuasai Dinamika Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.