KPPAD Mempawah Dampingi Korban Kekerasan Anak di Anjongan Hingga Pemulihan Psikologis

“Kami dari KPPAD dan DINSOS PPPA PM PD, setelah mendapat telepon dari keluarga korban sekitar pukul 13.00 siang, langsung menuju RSUD Rubini untuk mel

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
DAMPINGI KORBAN - Ketua KPPAD Mempawah, Drs Kusmayadi CPM, Plt Kabid PPPA Dinsos, Siti Adenah, ketika melihat kondisi anak korban kekerasan oleh ayah angkatnya di RSUD dr Rubini Mempawah, Jumat 13 Juni 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Mempawah bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) bergerak cepat setelah menerima laporan dugaan kekerasan terhadap anak di Kecamatan Anjongan.

Kasus kekerasan tersebut menimpa seorang anak perempuan berinisial NS (9), menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh ayah angkatnya sendiri, HG.

Peristiwa memilukan ini terjadi di rumah mereka yang beralamat di Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada Jumat 13 Juni 2025 sekitar pukul 08.30 WIB.

Ketua KPPAD Mempawah, Drs Kusmayadi CPM, mengatakan pihaknya bersama Dinsos PPPA langsung turun tangan setelah menerima informasi dari keluarga korban pada siang hari.

“Kami dari KPPAD dan DINSOS PPPA PM PD, setelah mendapat telepon dari keluarga korban sekitar pukul 13.00 siang, langsung menuju RSUD Rubini untuk melihat kondisi korban dan memastikan mendapat tindakan dari rumah sakit,” ujar Kusmayadi saat dikonfirmasi, Senin 16 Juni 2025.

KDRT di Anjungan, Seorang Anak Perempuan Alami Luka Robek Disayat Pisau oleh Ayah Angkat

Menurutnya, dokter rumah sakit langsung merespons cepat kondisi korban yang mengalami luka serius di bagian kaki diduga akibat sayatan pisau oleh ayah angkatnya.

“Alhamdulillah dokter bertindak cepat dalam menangani korban, dengan membersihkan dan menjahit luka. Namun karena lukanya dalam dan besar, maka menurut dokter harus segera dioperasi,” jelasnya.

Operasi terhadap korban pun langsung dilakukan pada sore harinya.

“Alhamdulillah sekitar pukul 15.30 korban langsung dioperasi,” lanjutnya.

Kusmayadi menegaskan, prioritas utama pihaknya adalah menyelamatkan korban dan memastikan kondisi fisik dan psikologisnya stabil.

Selain itu, KPPAD juga memberikan arahan kepada keluarga agar segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

“Kami dari KPPAD dan bidang PPPA yang penting menyelamatkan korban dulu, dan memberikan arahan kepada keluarganya agar segera membuat laporan di kepolisian,” katanya.

Koordinasi juga langsung dilakukan dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mempawah.

“Alhamdulillah keluarga korban sudah membuat laporan ke Polres dan kami dampingi langsung,” tambahnya.

Saat ini, pendampingan terhadap korban terus dilakukan oleh tim KPPAD dan DINSOS PPPA, termasuk untuk pemulihan trauma pascakejadian.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved