Berita Viral

Kepala SMAN 9 Tambun Selatan Dinonaktifkan Usai Didemo Siswa, Diduga Tandatangani Snack Fiktif

Mereka menuding Kepala Sekolah, Kurniawati, telah menandatangani pengadaan snack yang diduga fiktif. 

YouTube Tribun Bengkulu
KEPSEK DICOPOT - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Bengkulu, Sabtu 7 Juni 2025, memperlihatkan Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Selatan Kurniawati dinonaktifkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Sebelumnya ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan melakukan aksi damai pada Selasa 3 Juni 2026 untuk memprotes dugaan penyelewengan dana sekolah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan melakukan aksi damai pada Selasa 3 Juni 2026 untuk memprotes dugaan penyelewengan dana sekolah. 

Mereka menuding Kepala Sekolah, Kurniawati, telah menandatangani pengadaan snack yang diduga fiktif. 

Tak hanya itu, para siswa juga menyoroti pungutan berkedok sumbangan pembangunan gedung dan pembelian AC mushala. 

Aksi ini berbuntut pada dinonaktifkannya Kurniawati oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Penonaktifan ini dikonfirmasi oleh Humas SMAN 9, Sahri Ramadan, yang juga menyebut bahwa audit internal tengah dilakukan oleh Pemprov. 

Hingga kini, belum jelas apakah audit tersebut menyasar keuangan sekolah atau pribadi kepala sekolah. 

Pihak sekolah pun sedang membahas penunjukan pengganti sementara untuk memastikan kegiatan belajar tetap berjalan.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Mengapa Siswa SMAN 9 Tambun Selatan Melakukan Aksi Demo?

Dugaan Pengadaan Snack Fiktif Jadi Pemicu Utama

Aksi damai yang digelar pada Selasa (3/6/2025) oleh siswa kelas X dan XI SMAN 9 Tambun Selatan mempersoalkan adanya dugaan pengadaan snack fiktif. 

Siswa menuduh Kepala Sekolah, Kurniawati, telah menandatangani dokumen pengadaan makanan ringan yang sebenarnya tidak pernah mereka terima.

Pungutan Berkedok Sumbangan: Murni Sukarela atau Terselubung?

Selain dugaan pengadaan snack fiktif, siswa juga menyoroti pungutan yang dilakukan sekolah dengan alasan sumbangan untuk pembangunan gedung dan pembelian AC untuk mushala. 

Banyak dari mereka merasa ada unsur pemaksaan, meskipun sekolah menyebutnya sebagai bentuk partisipasi sukarela.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved