Timpora Sambas Rakor Lintas Instansi, Awasi Keberadaan Orang Asing di Perbatasan

"Rapat koordinasi ini digelar sebagai ruang untuk bertukar informasi strategis mengenai keberadaan dan kegiatan orang asing yang memerlukan perhatian

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
RAPAT KOORDINASI - Imigrasi Kelas II TPI Sambas, Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), Kamis, 22 Mei 2025. Rakor lintas sektor itu sebagai upaya memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Kamis 22 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), Kamis 22 Mei 2025.

Rakor lintas sektor itu sebagai upaya memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di wilayah perbatasan.

Kegiatan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kantor Imigrasi Kalimantan Barat, Kesbangpol Sambas, Kejaksaan Negeri Sambas, serta sejumlah perwakilan instansi terkait.

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Kepatuhan Internal Kantor wilayah Direktorat Jendral Imigrasi Kalbar Andriyansah melalui Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Muhammad Daniel menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menangani isu keimigrasian. Khususnya yang berkaitan dengan orang asing di daerah perbatasan seperti Sambas.

"Rapat koordinasi ini digelar sebagai ruang untuk bertukar informasi strategis mengenai keberadaan dan kegiatan orang asing yang memerlukan perhatian serius. Pengawasan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus bersinergi," ujar Daniel.

Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Sambas, Keluarga Terkejut Pelaku Hanya Dihukum 1 Tahun

Ia menambahkan, setiap instansi memiliki peran krusial sesuai fungsi kelembagaan masing-masing dalam ekosistem pengawasan. Maka dari itu, intensitas komunikasi dan kolaborasi lapangan menjadi kunci utama agar pengawasan berjalan efektif dan responsif.

"Kita ingin menciptakan pengawasan terpadu. Sinergi bukan sekadar jargon, melainkan sikap bersama dalam menjaga kedaulatan dan ketertiban di wilayah kita," imbuhnya.

Dia menjelaskan rapat ini juga menjadi forum strategis dalam merumuskan solusi konkret atas berbagai tantangan yang timbul. Mulai dari keberadaan tenaga kerja asing ilegal, potensi tindak pidana lintas negara, hingga kerawanan sosial yang dapat mengganggu stabilitas lokal.

Lebih jauh, Daniel menyampaikan, agar Rakor ini tak berhenti sebagai seremonial semata, melainkan menghasilkan langkah-langkah nyata yang berkelanjutan.

"Semoga hasil dari Rakor ini mampu menjadi dasar kebijakan dan tindakan di lapangan, yang tidak hanya reaktif tetapi juga preventif dalam menangani isu orang asing di Sambas," tegasnya.

Dia menyebut, dengan bentang wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Sambas membutuhkan sistem pengawasan yang sigap, terkoordinasi, dan berbasis data. 

"Rakor Timpora ini menjadi bagian dari upaya tersebut merajut sinergi, menjaga negeri," tegasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved